Harian Top Skor pun mengangkat ulasan tentang sosok Gebby yang kini berkarir dibagian protokol kantor Gubernur Aceh, sebagai Honorer. Awal muasal dirinya berinteraksi dengan Martunis adalah penunjukan langsung dirinya sebagai guru bahasa Inggris Martunis oleh Dubes (Duta Besar) Portugal untuk Indonesia, Joaquin Moreira de Lemos.
Tiga bulan dari Januari hingga April adalah waktu yang harus dimaksimalkan untuk membuat Martunis semakin menguasai bahasa Inggris, walau kala itu Martunis belum mengetahui bahwa dirinya akan diberangkatkan ke Portugal. Sebanyak tiga hingga empat kali sepekan. Gebby dengan intensif menemani Martunis disebuah ruang belajar dilantai dua kantor acehfootball.com di Banda Aceh.
“Kerap ia mengeluh meukilah lidah (keseleo lidah), saat saya mengajaknya melafalkan kata-kata yang sering digunakan dalam bahasa Inggris,” ungkap Gebby yang juga pernah menjadi peserta Indonesia – Korea Youth Exchange Program 2014 tersebut.
Selama tiga bulan mengajar , Gebby memang lebih mengajarkan Martunis bahasa Inggris untuk level pemula namun kini pemuda 17 tahun tersebut sudah mulai berbicara dalam bahasa Inggris lebih baik dari sebelumnya.
“Sekarang, dari status BBM (lackberry messenger) hingga twitter, ia sudah makin sering menulis menggunakan bahasa Inggris,” kata Gebby.
Bisa jadi sebagaimana yang dituturkan oleh Gebby, Martunis sosok yang menghargai waktu dimana selalu datang lebih awal serta menyiapkan sendiri semua hal untuk keperluan pelajarannya. Sebuah nilai lebih yang diharapkan Gebby akan mampu membantu Martunis menaklukkan tantangan di Portugal.