Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Serba Serbi dan Momen Piala Asia 2015

3 Februari 2015   15:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Gelaran Turnamen Piala Asia 2015 telah usai dengan tampilnya Australia yang juga menjadi tuan rumah sebagai juara untuk pertama kalinya usai mengalahkan Korea Selatan lewat perpanjangan waktu 2-1 (1-0, 0-1, 1-0, 0-0). Pencapaian luar biasa tentunya bagi Australia yang memutuskan pindah konfederasi dari OCA ke AFC karena melihat kurangnya persaingan di Oceania yang secara tradisi berkutat di dua negara yakni Australia dan Selandia Baru.

Review perjalanan gelaran Turnamen Piala Asia 2015 Australia yang merupakan edisi ke-16 tentunya menyenangkan apalagi perjalanan penulis ke pabrik tempat bekerja dengan bis jemputan tidak terlalu lancar. Siapa tahu ada sesuatu yang bisa diambil atawa dipetik (bunga kali...) oleh persepakbolaan nasional yang masih kering prestasi dari momen di Piala Asia 2015.

Beberapa catatan baik bersifat prestasi individu, pencapaian sebuah negara dan lain sebagainya terangkum dalam serba serbi Piala Asia 2015, check this out..

1. Kemenangan Australia atas Korea Selatan yang mengalahkan mereka difase grup (1-0) mengingatkan kembali memori di Piala Asia 1980 ketika Kuwait tampil sebagai juara usai mengalahkan Korea Selatan (3-0), tim yang mengalahkan mereka dengan skor sama di fase grup.

2. Hanya butuh tiga edisi Piala Asia bagi Australia untuk menjadi juara Piala Asia paska memutuskan pindah ke AFC. 8 besar di Piala Asia 2007, Finalis di Piala Asia 2011 dan kini menjadi juara Piala Asia 2015.

3. Raihan Australia kian lengkap di Piala Asia 2015 setelah meraih prestasi lainnya yakni gelar untuk  Fair Play Award, Pemain Terbaik (Massimo Luongo), Kiper Terbaik (Mathew Ryan).

4. Gelar yang lepas dari tangan Australia adalah gelar top skor alias pencetak gol terbanyak yang diraih striker UEA yang tampil sebagai juara ketiga usai mengalahkan Irak, Ali Mabkhout yang bermain diklub Al Jazira berhasil mencetak 5 gol.

5. Total penonton yang menyaksikan 32 laga Piala Asia 2015 mencapai 649,705 penonton atau rata-rata 20,303 per laga. Dengan penonton terbanyak dibabak final dengan 76,385 penonton yang hadir Stadion Australia, Sydney

6. Total gol yang tercipta selama gelaran Piala Asia 2015 mencapai 85 gol atau rata-rata 2,66 gol per pertandingan. Tidak ada laga yang berkesudahan 0-0, sedangkan laga dengan skor besar terjadi saat Jordania mengalahkan Palestina 5-1 difase grup D.

7. Rilis tim terbaik Piala Asia 2015 didominasi oleh pemain Australia dan Korsel. Dan berikut daftar starting XI tim terbaik yang dikeluarkan AFC : Mathew Ryan (Aus); Dhurgham Ismail (Irak), Kwak Tae-Hwi (Korsel), Trent Sainsbury (Aus), Cha Du-Ri (Korsel); Massimo Luongo (Aus), Omar Abdulrahman (UEA), Ki Sung-Yeung (Korsel); Ali Mabkhout (UEA), Tim Cahill (Aus) dan Son Heung-Min (Korsel).

8. Wakil Indonesia di Piala Asia 2015 ternyata hanya Sindo TV yang menjadi TV Partner. Untuk urusan 4th official pun Indonesia kalah dari Malaysia, Singapura dan Srilangka yang mengirimkan dua wakil.

9. Palestina menjadi satu-satunya debutan Piala Asia 2015 dan walaupun harus gagal dengan hanya menjadi juru kunci grup D plus kebobolan 11 gol namun Palestina boleh berbangga hati dengan perjalanan mereka di Australia plus satu-satunya gol Palestina yang dicetak Yousef Al-Rawashdeh akan selalu menjadi catatan sejarah untuk persepakbolaan Palestina.

10. Suksesnya pelatih lokal menjadi catatan tersendiri di Piala Asia 2015 dengan munculnya dua nama ke permukaan yakni Ange Postecoglou yang membawa Australia juara serta Mahdi Ali yang membuat UEA tampil mengejutkan dengan menjadi juara Ketiga plus tampil luar biasa kala menaklukkan juara bertahan, Jepang lewat drama adu pinalti.

11. Australia bersiap untuk membuktikan kualitas paska juara di Piala Konfederasi 2017 dengan pemain mudanya. Tim yang baru siap menggantikan generasi emas dari Piala Dunia 2006. Ada tanda-tanda positif di Piala Dunia tahun lalu di Brazil, tapi para pemain muda polesan Ange Postecoglou mencapai tingkat yang baru selama Piala Asia dengan sepakbola menyerang dengan mencetak14 gol.

12. Rekor tercipta di Piala Asia 2015 yang mencatatkan rekor kemenangan terbesar dalam sejarah dengan 24 laga fase grup tanpa adanya hasil imbang alias semua laga selalu muncul pemenang walau hanya dengan skor tipis 1-0.

13. Kutukan Piala Teluk atau Gulf Cup dimana sang juara, Qatar pergi ke turnamen dengan harapan tinggi setelah memenangkan Piala Teluk pada bulan November. Namun mereka mengalami tiga kekalahan beruntun difase grup. Pencapaian Qatar sama dengan apa yang dicapai juara Piala Teluk sebelumnya yakni UEA dan Kuwait.

14. Korea Selatan harus kembali puasa gelar setelah kesempatan terbuka lebar setelah 55 tahun menanti dengan tampil di final menghadapi Australia. Anak asuh mantan bek Jerman Barat di Piala Dunia 1982, Uli Stielike mampu tidak kebobolan hingga babak final namun harapan depan mata kandas setelah James Troisi mencetak gol penentu kemenangan Australia dipartai final.

Semoga ada sisi positif dari beberapa momen dan serba serbi gelaran Piala Asia 2015 yang bisa diambil persepakbolaan nasional utamanya oleh Pengurus PSSI sebagai bentuk ikhtiar mewujudkan sepakbola Indonesia yang berprestasi.

#MenagihPrestasiPengurusPSSI

Salam sepakbola,
Wefi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun