Refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat relevan dengan filosofi pendidikan di Indonesia, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya memerdekakan dan membangun kemandirian peserta didik, yang sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka untuk memerdekakan, membangun kemandirian, dan kedaulatan peserta didik. Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan harus menuntun peserta didik untuk tumbuh menurut kodratnya sendiri, bukan memaksakan perubahan dasar tetapi memperbaiki cara mereka hidup dan tumbuh. Ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang mendorong peserta didik untuk mengoptimalkan potensi diri mereka dengan baik untuk tujuan yang lebih luas dan besar.Â
Selain itu, pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara harus responsif terhadap perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Ini juga tercermin dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang untuk responsif terhadap perubahan tersebut, memastikan bahwa pendidikan nasional Indonesia tetap relevan dan kontekstual dengan akar budaya Indonesia. Kurikulum Merdeka berlandaskan pada cita-cita kemerdekaan dan falsafah Pancasila yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia.
Dalam refleksi kali ini saya menyorati tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap keadaan pribadi saya. Dalam hal ini saya menggunakan Metode 4 C :
Conection (Keterkaitan)
Challenge (Terobosan)
Consept (Dasar)
Change (Perubahan)
Saya mengajar di SMK Negeri 4 Pariaman di kelas X Teknik Elektronia Industri, X Teknik Geomatika dan Tata Busana. Saya mengajar Informatika di Kurikulum Merdeka.
Dalam pengalaman saya, didapatkan koneksi pembelajaran yang saya lakukan di kelas sesuai dengan filosopis Ki Hajar Dewantara. Yaitu mengenai merdeka belajar dan menuntun.
Saya memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam hal mencari materi di kelas. Saya memberikan referensi berupa link link dan situs yang berhubungan dengan pembelajaran. Dan dari hal tersebut saya merasa metode yang saya ajarkan telah sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Untuk mencapai hal tersebut hanya melakukan perubahan perubahan yang mendasar dalam melaksanakan hal proses belajar mengajar. Biasanya saya belajar dengan konsep yang berpusat kepada guru. Peserta didik biasanya hanya sebagai pendengar yang baik. Tetapi dalam hal ini saya melaksanakan pembelajaran dengan berpusat kepada murid.
Mengawali pembelajaran dimulai dengan berdoa, salam dan absensi. Setelah itu saya meminjamkan kepada siswa gadget milik sekolah. Selanjutnya saya memberikan belajar.id yang ada kepada siswa untuk bisa mengakses rumah belajar.id dan aplikasi lainnya.
Saya menginstruksikan kepada siswa untuk mencari informasi  yang berhubungan dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Saya membatasi hal hal apa saja yang harus ditemukan karena kalau tidak dibatas maka peserta didik akan mencari hal hal yang tidak ada hubungan dengan pembelajaran.
Setelah siswa mencari informasi pembelajaran di internet saya mengajak siswa untuk berdiskusi. Materi yang saja ajarkan adalah Hak Kekayaan Atas Intelektual (HAKI). Saya memantik siswa dengan pertanyaan yang berhubungan dengan HAKI. Dan menuntun siswa mencari pengertian HAKI, contoh HAKI dan lain lain sebagainya.
Dengan perubahan seperti itu saya mengajak siswa saya untuk lebih bersemangat untuk belajar. Setelah imembelajaran selesai saya juga memberikan informasi bahwa semua bahan penunjang lainnya telah saya unggah di elearning SMK Negeri 4 Pariaman dan berikut pekerjaan rumah juga telah ada di elearning SMK Negeri 4 Pariama,
Jadi dengan perubahan yang telah saya lakukan diatas maka saya telah melakukan pembelajaran sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu Pembelajaran berpusat kepada murid, menuntun dan kodrat zaman
Pembelajaran berpusat kepada murid dilakukan dengan cara memberdayakan peralatan yang tersedia. Memakai peralatan sesuai dengan kodrat zaman yaitu gadget yang tersedia. Dan disini guru bersifat menuntun dan mengiringi irama pembelajaran.
Jadi mulai saat ini saya akan terus menggiatkan pembelajaran berpusat kepada peserta didik. Juga memakai perkembangan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman seperti gawai. Dan membudayakan hal hal yang membuat siswa menjadi tertarik dengan semangat untuk belajar sesuai dengan Semangat MERDEKA BELAJAR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H