Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dua Sisi Orang Jepang, Sebuah Pengalaman

8 Juni 2023   09:47 Diperbarui: 9 Juni 2023   15:13 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kita liburan ke suatu negara, mungkin yang terlihat hanya yang indah-indah saja. Nah, beda cerita kalau kita menetap di sana, baru deh kita bisa merasakan apa yang benar-benar terjadi di negara itu. Begitu pun dengan Negeri Sakura ini.

Jepang adalah negara yang sangat modern. Lingkungan yang bersih, rapih dan teratur. Keindahan alam yang terjaga indah keasriannya. Pastinya, sering kita dengar tentang kehebatan Jepang dimana-mana.

Tapi pernah dengar tidak, tentang gimana sebenarnya orang Jepang itu dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Ada satu sifat orang Jepang yang saya kagumi, yaitu mereka adalah manusia-manusia yang sabar. Mereka tipe pekerja keras dan tak kenal lelah dalam bekerja. Mereka akan sabar berusaha dari nol, mengikuti tahap-tahap dan proses yang ada walaupun itu memakan waktu yang lama. 

Ini bisa terlihat dalam dunia kerja bagaimana telatennya mereka dalam melakukan sesuatu. Maka tak heran, hasil kerja mereka sangat baik dan sempurna. Karena mereka tidak pernah meremehkan pekerjaan sekecil apapun, semua sama rata akan dikerjakan dengan sangat hati-hati dan benar.

Bukan hanya dalam dunia kerja saja, kadang dalam lingkungan pergaulan pun bisa terlihat jelas bagaimana orang-orang Jepang adalah masyarakat yang penyabar. 

Dampak yang sering kita lihat adalah lingkungan yang teratur dan rapi. Tata tertib yang selalu ditaati dan dipatuhi. Misalnya saja, tidak membuang sampah sembarangan. 

Mereka akan sabar, dengan mengantongi sampahnya di tas untuk nanti dibuang di rumah. Sabar dalam antrian, baik itu di restoran, supermarket, toko-toko ataupun saat naik dan turun elevator. 

Jarang saya lihat ada orang Jepang yang tiba-tiba menyelak antrian. Mungkin karena tingkat kesabaran yang tinggi inilah, Jepang bisa cepat menjadi negara yang maju dan modern. Banyak negara-negara lain di dunia yang kagum dengan adab orang Jepang yang selalu memikirkan kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri.

Namun di balik keteraturan dan kedisiplinan masyarakat Jepang itu sendiri pernah kah terfikir ada segelintir orang-orang yang mengalami tekanan mental dan bahkan bisa mengubah prilaku mereka menjadi suatu masalah sosial yang sangat serius? 

Mengapa orang-orang ini bisa terkena tekanan mental? Apa karena mereka merasa lelah, bahkan merasa sudah tidak mampu lagi untuk menjalani hidup bersaing dengan yang lain dan akhirnya menyerah untuk mengikuti norma-norma yang ada dalam masyarkat?

Lalu kalau tekanan tidak bisa dia atasi dan semakin menumpuk, apa yang terjadi kemudian?

Pastinya orang-orang itu akan mengalami stres akut yang pelampiasannya itu akan menyakiti dirinya sendiri atau bahkan menyakiti orang lain yang kadang korbannya itu random, siapapun yang ada di dekat dia saat itu. Tragis ya.

Di Jepang ada beberapa masalah sosial yang sangat mengerikan dan bahkan saya pun pernah mengalaminya.

Jisatstu, bunuh diri

Dalam satu minggu ini, kereta yang saya naiki saat berangkat kerja sudah ada dua kejadian Jinshin Jiko, sehingga menyebabkan kereta kami berhenti dulu untuk beberapa menit. Kalau saya sudah tahu alasannya karena Jinshin Jiko, biasanya saya sempetkan untuk berdoa sejenak. Biasanya Jinshin Jiko ini adalah kasus bunuh diri dengan menabrakkan badannya ke kereta yang datang. 

Sangat disayangkan, ini sering terjadi di Jepang. Begitupun dengan kasus bunuh diri dengan mengikat leher di tali, loncat dari bangunan dan jembatan, atau meminum racun. Dan artis-artis Jepang pun banyak juga yang melakukan bunuh diri, mungkin karena masalah hidup mereka yang dipikirnya sudah tidak ada jalan keluarnya lagi.

Butsukari Otoko

Ini saya pernah mengalami di statsiun kereta saat berangkat kerja!

Butsukari Otoko, adalah orang-orang stres yang sengaja menabrakkan badannya dengan keras ke orang lain yang berpapasan dengannya. Korbannya random, kebanyakan tentu saja wanita. Para pelakunya adalah Pria. 

Ciri-cirinya, mereka berpakaian seperti pekerja kantoran, pakai ransel besar. Jalannya sangat cepat. Mereka akan sengaja menabrak badan mereka ke badan samping korbannya. Dan dulu saat di stasiun kereta Nippori, saya pernah ditabrak bahunya hingga terdorong keras. Syukurnya saat itu tidak berdiri di pinggiran peron kereta. 

Habis menabrakkan badannya, pelaku akan ngeloyor saja pergi tanpa minta maaf. Dan kejadian ini sering juga saya lihat di stasiun-stasiun besar dan ramai, saat jam berangkat dan pulang kerja. 

Saking seringnya dan menjadi keresahan dalam masyarakat, akhirnya mulai banyak CCTV yang dipasang di stasiun-stasiun kereta besar yang ramai dan juga polisi-polisi yang berpatroli.

Kasus ini juga pernah jadi bahasan di acara TV Jepang dengan maksud agar lebih berhati-hati dan waspada dengan bahaya yang ada di sekitar kita.

Membunuh dengan brutal

Serem ya, membunuh orang secara random yang ada di sekelilingnya. Selain kasus Akihabara dulu yang tiba-tiba pelaku turun mobil di tengah-tengah Akihabara dan menusuki orang-orang yang sedang berjalan, yaitu kasus orang stres yang membawa senjata tajam lalu masuk ke sekolah dan membabi buta menusuk orang-orang yang di dalamnya. Sehingga mengakibatkan seorang guru terluka parah karena berusaha menyelamatkan murid-muridnya.

Dan ada lagi kejadian yang sama parahnya baru-baru ini terjadi yaitu penusukan yang dilakukan di dalam kereta yang korbannya random juga, setelah di periksa dan ditanya alasannya, pelaku mengatakan kalau ia tidak senang dengan orang-orang yang terlihat bahagia saat itu. Aduh aneh ya.

Dan kejahatan-kejahatan dengan korbannya random begini, kok ya Jepang makin hari makin ada saja beritanya. Dan ini cukup mengerikan! Karena kita bisa saja menjadi korbannya sewaktu-waktu tanpa kita duga.

----

Kalau kita baca dan lihat berita tentang kejahatan yang korbannya random ini, para pelaku adalah orang-orang yang banyak mengalami kegagalan dalam hidupnya. 

Apa saja yang dilakukannya selalu tidak berjalan dengan baik. Jadi saat ia melihat orang-orang yang berangkat kerja, pasangan yang tertawa dan bergandengan tangan, maka pelaku akan merasa dunia tidak adil terhadap dirinya, karena merasa dialah orang paling sengsara dan tidak beruntung di muka bumi. 

Orang-orang yang tidak bisa berdamai dengan kegagalan dan kekalahan bisa mengakibatkan gangguan pada jiwanya. Terus menerus menyalahkan dirinya, dan kalau sudah berlarut-larut dan akut akan mulai menyalahkan lingkungan dan orang-orang disekitarnya, walaupun orang-orang itu tidak ada hubungannya dengan si pelaku.

Melihat fenomena ini, saya merasa curhat dengan teman dan keluarga itu sangat penting. Menjadi diri sendiri, mau mengakui kesalahan dan bisa berdamai dengan kegagalan. 

Sangat manusiawi sekali saat kita terpuruk, kita akan mengalami kesedihan dan kenestapaan. Namun, janganlah terus diratapi, sedikit dikit mulai bangkit walau itu terasa sulit.

Selain berusaha tentu saja mendekatkan diri ke Yang Maha Kuasa, berdoa untuk ketenangan hati dan jiwa adalah salah satu obat yang tiada duanya. Insya Allah.

***

Salam hangat, WK!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun