Kita langsung naik boat menuju pulau Churui dimana di sana terdapat Marimo Exhibit dan observation Center. Untungnya sampai di Churui Island, ada guide yang mengantar kita sampai ke tempat observasi Marimo, apalagi si bapak guide nya juga kasih penjelasan yang sangat detil mengenai si Marimo yang unik ini. Hontou ni benkyou ni narimashita!! Beneran deh, kita semua jadi belajar sambil terus melongo dengerin penjelasannya, oohhh naruhodooo...ooo begitu yaaa....
Semua penjelasannya ada di atas akuarium, jadi sambil lihat marimo aslinya kita juga bisa baca penjelasan diatasnya. Bahasanya juga ada dua pilihan Jepang dan Inggris, jadi mudenglah kalau kita puyeng lihat kanji kriting-kriting ya kita intip aja bahasa inggrisnya wkwkwk kalau masih gak ngerti juga ya celupin kepalanya dulu aja bareng marimo biar adem wkwkwk!
Awal terbentuknya marimo itu ternyata dari zoospora yang nempel di kerikil dan batu, lalu tumbuh dan berkembang dan bercabang banyak. Lalu mulai tumbuh banyak dan menyelimuti kerikil dan batu. Tapi ada juga yang terkelupas dari bebatuan. Nah kenapa marimo ini bisa jadi besar itu ya karena dia tergulung ke sana ke mari oleh pergerakan gelombang di dasar danau dan terus mengalami pertumbuhan karena walau ada jauh di dasar danau, marimo masih bisa tetap berfotosintesis karena ada cahaya matahari yang masuk.
Saya juga melihat ada marimo yang pecah, jadi katanya karena ada rongga di dalam marimo, dan rongganya semakin besar dan kuat tekanan dari dalam, ya ambrol lah si bulat marimonya wkwkwk.
Jadi kesimpulan yang pasti adalah kalau Marimo itu bukan sejenis makanan jepang!! hahahaha...anak-anak juga jadi tahu kalau marimo itu bukan binatang juga karena bisa besar badannya, tapi masuk dalam golongan tumbuhan ganggang atau lumut, karena ada pergerakan atau dorongan ombak di bawah air serta adanya fotosintesis karena terpapar cahaya matahari maka marimo yang awalnya hanya zoospora yang melayang tak berbentuk bisa tumbuh menjadi bola yang besar. Naruhodo ne.
Habis puas lihat-lihat marimo di ruang observasi dan jalan sebentar di pulau Churui, kamipun naik boat lagi untuk kembali ke seberang dan pulang. Tentu saja anak-anak langsung mabur kabur mereka ke tempat souvenir Marimo, hampir 30 menit mereka sibuk milih-milih marimo di toples kecil, dan tentu saja gak lupa mereka pada  minta jajan beli es krim yang judulnya es krim marimo, padahal pas saya nyicip ampun deh ituu rasa machaaaaaa!! cuma ngepasin aja itu tokonya karena warnanya yang hijau mirip marimo! Laahhh kalau es krim matcha begini maahh di Lawson Famima juga ada kaliiii...*mendadak pening kepala emak!