Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

O-bon, Penyambutan Kembalinya Arwah Leluhur Turun ke Bumi

19 Juli 2017   21:16 Diperbarui: 20 Juli 2017   13:18 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata bapak mertua saya, butsudan itu semacam kuburan mini nya orang Jepang, kita tidak perlu nyekar ke makam karena biasanya dalam butsudan itu diletakkan keramik kecil yang berisi debu tulang orang-orang yang meninggal. Butsudan ukurannya beraneka ragam, ada yang lemari besar, ada juga yang bentuknya kecil. 

Chouchin

Chouchin, yang ditaruh dalam rumah bisa sebagai lampu hias juga
Chouchin, yang ditaruh dalam rumah bisa sebagai lampu hias juga
Chouchin yang digantung di depan rumah
Chouchin yang digantung di depan rumah
Chouchin adalah lampion Jepang yang terbuat dari kertas jepang dengan kaki kayu sebagai penyangga, biasanya diletakkan di dalam ruang tatami, dekat dengan butsudan. Tapi chouchin ada juga yang digantung di depan rumah, dengan maksud sebagai pertanda agar arwah cepat menemukan rumahnya. 

Chouchin bisa ditemukan dimana mana gak perlu nunggu saat musim O-bon tiba, karena warung jepang tradisional atau tempat minum sejenis Izakaya kadang ada juga yang memasang chouchin atau lampion kertas begini, bukan karena mereka ngarep arwah pada dateng loh hiyyy tapi untuk kasus ini tentu saja pertanda agar customer bisa segera melihat keberadaan warung-warung yang bisa disinggahi untuk melepas lelahD

Osonae

Nampan berisi chawan untuk diisi makanan sebagai sajen
Nampan berisi chawan untuk diisi makanan sebagai sajen
Sajen imitasi
Sajen imitasi
Osonae atau sajen ini bisa kita temukan juga loh di pinggir jalan. Nah itu biasanya tanda kalau dulu pernah ada kecelakaan. Pernah saya lihat osonae atau sajen yang berisi mainan anak dan snack makan ringan yang tersaji di pinggir jalan raya, itu mengisyaratkan kalau pernah ada kecelakaan lalu lintas dimana korbannya adalah anak kecil. Sedih ya. Untuk Osonae atau sajen saat musim O-bon biasanya berisi makanan kesukaan orang-orang yang meninggal saat mereka masih hidup. 

Di rumah mertua saya selalu terlihat sajian osonae berupa dango, monaka, yokan, senbe bahkan mikan/jeruk, untuk minumannya ada ocha yang disajikan dalam gelas. Sajen itu akan disajikan selama kurang lebih 3 hari, untuk makanan dan minuman yang tidak tahan lama biasanya mereka ganti setiap hari. 

Nah ceritanya, waktu anak-anak masih kecil dulu, paling girang deh lihat banyak makanan dan cemilan manis terpampang di deket butsudan di rumah kakek neneknya. Habis mereka berdoa mendoakan buyut buyutnya, diserbulah itu makanan menggugah selera sama dua bocah sampe berebutan. Sambil mulut masih ngunyah makanan, si sulung bilang sama kakeknya, Ojiichan oishii ne, makasih ya sudah menyiapkan kue-kue enak ini untuk dimakan setelah selesai berdoa. Kita yang ngedenger ngakak, idiihhh GR dotkom bener yak, papanya nyengir sambil nyeletuk, loh kata siapa itu makanannya buat kalian, itu kan OSONAE atau sajen yang diperuntukan untuk menyambut arwah-arwah saudara-saudara kita yang datang menjenguk nanti. 

Belum habis papanya menjelaskan, buru-buru ini krucils naruh jeruk dan bungkusin kue yang belum habis dimakan taruh di nampan terus ngibrit kabur ketakutan. Hayoo yang tadi ngembatin osonae/sajen siapa? siap-siap nanti malem digerayangin loh hahahaha...mamanya bertanduk jahil godain krucils :D :D 

Hiasan O-bon

Terong dan Timun simbol alat transportasi
Terong dan Timun simbol alat transportasi
Ada yang unik pas melihat bungkusan ini. Ini adalah hiasan imitasi yang berbentuk TERONG dan KETIMUN! Lhoo maksudnya apa ya? Ternyata ini adalah simbol alat transportasi untuk para arwah yang akan datang ke dunia! Jadi terong dan ketimun ini akan ditusuk oleh 4 buah kayu sehingga membentuk kaki binatang. Ketimun itu simbol untuk kuda yang larinya cepat. Jadi arwah yang akan datang bisa sampai diantar dengan cepat turun ke bumi. Sedangkan terong itu simbol untuk sapi, yang lamban larinya. Jadi arwah leluhur diharapkan tidak usah cepat cepat pulang :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun