Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ngintip Gaya Hidup Sehat Ala Orang Jepang

21 September 2016   11:46 Diperbarui: 21 September 2016   14:54 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu harian yang beda-beda, looks yummy! Image from Wanagaya Shougakko

Untuk ikannya, tentu saja bukan digoreng tapi GRILL. Terus bumbunya hanya taburi garam saja. Ternyata model begitu lebih enak loh daripada balur bumbu yang macem-macem. Setidaknya kelakuan-kelakuan orang Jepang yang begini ini yang saya anggap praktis cepat dan sehat ini bikin saya jadi ikutan ngelakukinnya, dan ternyata sekarang sudah jadi kebiasaan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dan terakhir adalah sayur dan buah. 

Banyak anak yang gak suka sayur dan buah. Terus ibu-ibunya cuek dan nurutin gak sih? Ternyata nggak loh. Kayanya justru jadi challenging  buat para ibunya gimana caranya supaya anak-anaknya mau makan makanan yang dibencinya. Dulu saya suka pasrah kalau anak-anak ngelepehin paprika hijau yang katanya pahit atau minggirin tomat saat makan. Tapi belajar dari kelakuan ibu-ibu Jepang yang berusaha banget gimana caranya agar anak-anak kecilnya mau kompromi dengan makanan yang gak disukanya jadi suka ikutan juga nyari trik supaya anak-anak lahap makan paprika dan tomat. 

Ngelihat ibu Jepang ngotot banget cari cara gimana anak-anak kecilnya yang belum sekolah supaya gak milih milih makan, sekarang saya baru ngerti dan terima kasih sama mereka semua. Karena gak kebayang kalau saya tetep pasrah dan nrimo anak-anak ngelepehin makanan yang dibencinya itu waduuuhhh bisa di bully mereka di sekolah. Ya, usaha keras ibu-ibu Jepang agar anak-anaknya tidak pilih makanan adalah melatih anak-anak agar bisa memakan semua jenis makanan, yang nantinya semua bahan makanan itu mungkin disediakan di sekolah saat kyuushoku atau makan siang bersama. 

Suka Jalan Kaki

Orang jepang suka jalan kaki? tak terbantahkan!

Tapi ngerti sih alasannya, wong lebih cepet kok dari pada harus ngeluarin sepeda, atau mobil bahkan nunggu bis di halte. Kalau jaraknya gak jauh kayanya mereka lebih seneng jalan kaki. Yang sering kelihatan pada suka jalan kalau sore adalah para kakek nenek, atau ibu-ibu yang sedang ngajak jalan anjing-anjing peliharaannya. 

Bapak mertua suka sekali jalan kaki. Tiap pagi dari jam 6 kira-kira satu jam melipir deh sendirian ngukur jalan kemana saja. Kalaupun pergi wisata juga dicarinya itu yang model hiking. Kayanya sudah beberapa kali beliau hiking mendaki gunung Fuji. Yang bikin saya kaget adalah beliau pernah keliling Jepang dengan jalan kaki dari Tokyo melipir sampai Kanagawa jalan kaki, lintas propinsi!! ckckckck sampai pas pulangnya waduhh kita gak ngenalin karena badannya jadi kurus.

Setiap perjalanan kami semua anak-anaknya selalu dikirimi foto bunga dan pohon yang ditemuinya melalui e-mail. Karena memang beliau adalah penyuka bunga dan sangat mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan tumbuhan. Suka salut deh sama beliau. Sudah sepuh  tapi masih mau belajar dan mencari pengetahuan dan pengalaman dimana saja. 

Nah itu untung para orang tuanya ya yang kebanyakan suka jalan kaki terus generasi mudanya? 

Saya sendiri termasuk yang kurang sabar dan gak bisa nunggu lama. Kalau ada kegiatan yang tak jauh dari rumah saya lebih memilih gowes sepeda atau jalan kaki daripada naik bis atau naik mobil. Ya iyalah males bawa mobil, wong parkirannya edan tenan kok, mosok hitungan 10 menitan, jadinya kadang suka sambil lari-larian saya kalau ada acara di sekitar stasiun biar ongkos parkir gak semakin membengkak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun