Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Wabah Kutu Rambut di Jepang

8 September 2016   18:01 Diperbarui: 9 September 2016   13:52 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kasih lihat surat yang ada gambar kutu rambut itu ke anak-anak dan menjelaskan apa yang tertulis. Terutama peringatan agar anak-anak tidak boleh saling pinjam topi, sisir dan handuk. Lalu mengingatkan juga rambut mereka harus dicuci bersih. Perhatikan rambut di belakang kuping dan tempat-tempat tumbuhnya rambut halus (daerah dahi dan belakang rambut). 

Dalam surat peringatan itu dijelaskan secara detil tentang kisah shirami ini. Gimana ngengkel-nya si telor kutu yang nempel kuat di helai rambut susah untuk kita ambil kecuali dengan kuku.

Karena itu sebelum berubah jadi kutu kita disarankan untuk menyegerakan membeli obat pembasmi ketika menemukan beberapa telur kutu pada rambut anak. Kalau di Indonesia, obat kutu terkenalnya sih Peditox, nah kalau di Jepang?? Untungnya dalam surat dijelaskan kalau obat bernama スミスリン (Sumithrin), baik yang dalam bentuk powder atau shampoo itu dibeli di toko-toko obat dan katanya bisa efektif membasmi para telor dan keluarganya ini.

Geli dan jijay ngebayangin si shirami ini. Untuk anak-anak perempuan yang rambut panjang para ibu musti waspada,karena paling cepat penularannya. Telur kutu yang panjangnya kira-kira 0.5 mm itu ternyata bisa berubah jadi kutu sebesar 2mm. Ganasnya kutu-kutu ini akan gendut dan sehat justru dari menghisap darah di kulit kepala anak-anak kita. Konsentrasi anak saat belajar pun akan terganggu karena kulit kepala terasa gatal dan lama kelamaan kulit kepala akan rusak dan luka.

Jepang lumayan tanggap dan bergerak cepat kalau sudah berhubungan dengan anak-anak. Ya iyalah anak-anak kecil itu adalah tunas bangsa yang harus dijaga dan dieman-eman.

Apalagi melihat semakin banyaknya orang Jepang yang enggan untuk menikah dan mempunyai anak. Jadi sangat dimaklumi kalau pemerintah Jepang begitu konsen dan tidak main-main kalau sudah berkaitan dengan anak-anak kecil. Melihat ini semua, sepertinya Jepang mempunyai tanggung jawab agar anak-anak kesehatannya harus tetap terjaga dan terjamin.

Salutnya dengan keseriusan Jepang dalam memperhatikan kesehatan anak-anak dari hal yang sepele pun bisa terlihat dari banyaknya surat peringatan  yang datang dari sekolah pada saat Jepang sedang dilanda wabah penyakit atau ada perubahan alam yang diperkirakan datang dan kemungkinan bisa membahayakan anak-anak (angin taifun, badai salju, pas terik menyengat, hujan lebat). Surat-surat itu berisi agar kita semua terhindar dengan menjelaskan secara rinci dan detail tindakan-tindakan pencegahannya, antisipasi ataupun cara penanggulangan kalau kita terlanjur terkena penyakit itu. 

Semoga saja wabah penyakit apapun itu, baik itu yang sedang melanda Indonesia ataupun Jepang dan di mana pun, bisa cepat teratasi dan tertanggulangi dengan baik serta mendapat perhatian serius dari pemerintah, sehingga tidak menjadi masalah serius dan meresahkan masyarakat. 

Salam hangat, wk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun