Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jarang Dengar Suara Brisik Klakson di Jepang!

4 Mei 2016   15:55 Diperbarui: 8 Oktober 2016   10:09 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://hinomoto99.com/archives/32960065.html

Kemarin saya habis menuntaskan buku yang berjudul Jokowi bukan untuk Presiden. Buku yang menuliskan tentang sosok orang nomor satu di Indonesia sekarang ini. Tulisan teman-teman di Kompasiana yang begitu menarik dan inspiratif. Kisah-kisah yang ditulis dari sisi kegiatan politiknya dan dan banyak juga segi humanisnya.

Ada satu artikel yang ditulis oleh mbak Niken Satyawati, yang  berjudul Jokowi, the Untold Story. Untuk bahasan poin kesebelas saya jadi ngawang ngawang dengan keadaan lalu lintas di Jepang. Dalam bahasan itu diceritakan bahwa mantan pejabat kepala dina pariwisata Pemkot SOlo pernah mejadi saksi kalau Jokowi itu tidak suka bila supir dinasnya membunyikan klakson, untuk memberi tanda pada orang agar memberi sedikit jalan bagi orang nomor satu dikotanya. Bila malah mengatakan, kalau membunyikan klakson itu mengganggu orang lain. Kita tunggu saja, biar saja dia duluan.... ujar beliau selalu kepada sopirnya.  Sungguh hal yang luar biasa bagi seorang pejabat di Indonesia yang mempunyai pikiran seperti!! Dan saya begitu kagum dengan sikap beliau! Dari cerita yang saya baca itu, kok ya jadi saya berkesimpulan kalau JOKOWI itu cocok banget jadi orang jepang atauuu mungkin dalam darahnya mengalir darah Jepang ya wkwkwk

Kok bisa sih saya mikir Jokowi Wong Jepang, kenapa??

--------

Kalau teman-teman mendengar kata Jepang, apa sih yang terpikir tentang Negari Matahari Terbit itu? Saya yakin sebagian akan mengatakan kalau Jepang adalah Negara super canggih dalam hal teknologinya. Yang paling jelas terlihat oleh masyarakat Indonesia adalah teknologi dalam bidang otomotifnya dong ya. Coba deh lihat di jalan raya Indonesia, si Honda san, Suzuki san, Daihatsu san, atau Toyota san pastilah banyak berseliweran dimana-mana :D

Ya, bukan di luar Jepang saja loh di negeri sendiripun mobil-mobil ini pun benar bener menjadi tuan rumah dinegerinya sendiri. Namun ya, walau sebegitu banyaknya kendaraan yang seliweran disini, ada hal unik loh yang berkaitan dengan manner berkendara di Jepang, mungkin ada temen-temen yang ngeh atau merasa seperti yang saya rasakan dulu.

Yaitu, JARANGNYA ORANG JEPANG MENGGUNAKAN KLAKSON. 

Dulu saya begitu heran dengan kebiasaan masyarakat Jepang ini yang kurang suka membunyikan klakson. Padahal kan mereka orang yang sangat sibuk, selalu terburu buru, ingin cepat sampai tujuan, kok ya bisa sabar untuk tidak klakson kalau melihat ada yang mau nyebrang atau mobil yang di depan jalannya lambat dan sebagainya. Dan tambah shocknya lagi, bukan hanya mobil saja loh, lah itu SEPEDA pun jarang banget saya ngedenger orang nge-kring-kring-in belnya tanda minta jalan atau nyuruh minggir para pejalan kaki. 

Dulu ada teman saya yang berkunjung ke Jepang ketika saya jemput mereka di stasiun kereta, selama perjalanan mereka memperhatikan mobil yang lalu lalang di jalan raya, dan tak disangka ada pertanyaan yang dulu persis sama dengan yang pernah saya pikirkan, Mbak weedy kok saya gak denger klakson ya di jalan??

Jepang banyak mobil tapi jarang pengendaranya berklakson? Heran ya. Iya, sampe sekarang pun saya heran. bahkannn saking saya terbiasa gak denger klakson dan bisa dihitung berapa kali saya mijit klakson mobil, sampe sampe saya suka kaget banget kalo tiba-tiba diklakson mobil belakang loh, kenapa?? karena saya bengong saat traffic light sudah berganti warna hijau hahaaa..

Masyarakat jepang sejak dini sudah ditanamkan untuk selalu bersabar, tidak saling mengganggu atau mencampuri urusan orang, serta tidak ingin merepotkan orang lain. Nilai-nilai itulah yang secara tak sadar membuat orang Jepang selalu memikirkan dulu sebelum bertindak, apakah perbuatannya bisa meresahkan orang lain atau bisa membuat kesal dan marah. 

Dari sifat-sifatnya itu lah, orang-orang jepang menganggap kalau membunyikan klakson itu akan membuat berisik dan mengganggu serta mungkin bisa membuat orang tertekan. Kecuali hal-hal genting seperti mobil pemadam kebakaran atau ambulance, pengendara kendaraan di Jepang ini sepertinya sangat segan untuk menggunakan klakson kalau memang tidak darurat. Jadi jangan heran walau suasana semacet atau se-crowded apapun, keadaan tidak akan bertambah bising dan ruwet karena memang suara klakson tidak akan terdengar di sini. 

Bukan hanya mobil dan motor saja, onthel yang setiap hari saya naiki juga jarang sekali saya gunakan belnya, lah saya juga jarang di kring-kring sama pengendara ontel lain kok. Tapinya justruu saya bisa kaget saat ada onthel lain yang melewati sepeda saya yang jaraknya sangat dekat secara tiba-tiba, sampe mo copot jantung aduhh mbok yao kring kring gitu kek yaa .. hihi

Pernah saya tanya sama beberapa orang jepang disini, kalau mereka jarang klakson mobilnya kalau tidak terpaksa dengan alasan karena bisa mengganggu, membuat gaduh atau bahkan menjengkelkan orang-orang disekitarnya. Dan anggapan inilah yang membuat masyarakat tidak gampang asal mijit klaksonnya karena tidak ingin dilabeli sebagai orang yang tak bermanner. 

Manner tidak asal mijit klakson ini lah yang membuat jalanan jepang jadi tidak bising dan tambah rame saat sedang macet sekalipun. Selain itu,  mereka juga mengemudikan mobilnya dengan  santai, tidak sradak sruduk atau ngepot sana ngepot sini, mereka juga sabar untuk selalu mendahulukan pejalan kaki yang ingin menyebrang, tidak menyalip kecuali ada sign dari mobil yang didepannya atau tidak saling rebutan tempat parkir dan sebagainya. 

Kebiasaan-kebiasaan berkendara di Jepang ini lah yang saya rasa patut untuk di tiru dan dicontoh di Indonesia. Belajar sabar dan tidak egois serta mau memikirkan kepentingan orang lain terlebih dahulu. 

Salam Hangat, wk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun