Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Eco Bag, Tas Belanja Pengganti Kresek Toko

25 Februari 2016   12:02 Diperbarui: 25 Februari 2016   13:11 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ecobag praktis, penampakan cilik tapi ternyata nampung banyak! Image : dokpri"][/caption]"Arigatou Gozaimasu"...

Begitu jawaban dari kasir supermarket saat saya tunjukan saya membawa tas sendiri dari rumah dan gak perlu diberi kantong kresek.

---

Beberapa hari yang lalu saya dengar di radio JakFM melalui ocehan pagi Ronal dan Tike kalau Indonesia sudah memberlakukan aturan dimana supermarket tidak memberikan kantong plastik secara gratis lagi. Seneng saya dengernya.

Walau dari pembahasan di radio itu ternyata banyak sekali pro dan kontranya. Katanya, harga per satu kantong plastik untuk setiap daerahnya masih beda-beda, untuk Jakarta yang saya dengar dikenakan 200 rupiah per kantong plastik.

Nah, demen banget deh saya kalau sudah topiknya belanja di pasar wkwkwk emak-emak gitu loh, tiap hari ketemu bayem sama wortel serta ngegembol belanjaan, haha..

Jepang adalah salah satu negara maju dan yang paling konsen sekali dengan yang namanya pencemaran lingkungan. kalau menurut saya negera paling "berisik" selain Jerman. Kalau ngomongin sampah, Jepang akan pasang kuping tinggi-tinggi seakan gak mau dia dikelewatan kalau ada daerahnya yang terlihat jorok dengan timbunan sampah, saya yakin bakal kena omel itu pejabat daerahnya dari kantor pusat, mang enak!

Terus apakah semua toko dan supermarket di Jepang itu memberlakukan aturan tidak memberi gratis kantong kepada customernya??

Ternyata, TIDAK SEMUA.

Beberapa supermarket di deket rumah saya, ada yang harus bayar sebesar 2 yen (ard 200 rph) per plastik ada juga yang gratis dan secara otomatis diberikan kepada customer. Terus orang Jepang misuh misuh gak sih saat harus ngeluarin 2 yen untuk bayar kantong plastik belanjaan itu?

Saat ngobrol sama suami dan mama mertua, justru mereka heran, kok marah sih, kan itu bagus buat lingkungan kita juga. Pengolahan limbah plastik itu sangat susah diurai, dari dulu saja harus di pilah pilah itu sampah menurut jenisnya, yang mana sampah organik dan yang anorganik.

Paling saya aja ini yang suka ngomel dalem hati karena merasa rugi bayar 2 yen mending bawa ECO BAG!

ECO BAG atau sering juga disebut MY BAG ini adalah tas belanja yang bisa dipakai berkali-kali, bisa berbahan kain, plastik atau apa saja. Tas belanja yang gak langsung buang saat kita selesai pakai. Tas belanja ekonomis, bisa disimpan, dilipet dan digunakan lagi saat mau belanja. Tas ekonomis, tas hemat pengeluaran biaya kantong kresek, tas yang sangat teramat ramah lingkungan!

ECO BAGnya Jepang itu macem-macem jenisnya :

1. COTTON BAG, yaitu eco bag yang terbuat dari kain, tas bahan kain ini bebas dari bahan chemical, gambarnya banyak yang lucu-lucu dan seru juga buat temen jalan-jalan padahal dalemnya terong sama toge hahaa.

[caption caption="Ecobag kain, punya suami mayan muat masukin daun bawang yang panjang. Image : dokpri"]

[/caption]

2. FOLDING BAG, nah ecobag ini yang paling banyak nyelip di tas ibu-ibu Jepang, karena memang bisa dilipet jadi lipetan paling tipis dan kecil, lebih ringkes dibawa kemana mana dan bisa terhindar dari lupa bawa.

3. REJIKAGO, waduh ini mah Jepun bingitss.. rejikago ini adalah tas yang bisa ditaruh mengikuti bentuk keranjang belanja supermarket. Jadi keranjang belanja itu seperti diberi cover oleh tas ini. Saat dikasir itu petugasnya langsung memasukkan semua barang kedalam tas rejikago dan ternyata cara ini sangat bisa menghemat waktu, karena habis bayar kita bisa langsung tenteng saja tasnya tanpa perlu mengatur atur lagi isi belanjaan. Praktis kan.

[caption caption="Rejikago, ecobag nan praktis. Image : amazon japan"]

[/caption]

4. TROLLEY, ecobag model ini lebih sering saya lihat dipakai oleh nenek-nenek saat belanja ke supermarket. Tas berbentuk troli ini bisa 2 fungsi, saat belanja sedikit kita bisa lipat dan tenteng seperti tas biasa, dan saat kita belanja banyak dan sangat berat untuk di tenteng ya kita tinggal buka dan bentuk menjadi troli yang siap kita geret. Dulu waktu anak-anak masih suka minum susu 1 liter per hari, pernah kepikiran saya beli trolley ini, bener-bener ngebantu banget kalau bawa yang berat berat.

[caption caption="Trolley, ecobag for heavy duties :D image: rakuten japan"]

[/caption]

Melihat semua jenis ECO BAG yang beredar di jepang, ternyata ini menjadi hiburan tersendiri. Khususnya untuk ibu-ibu Jepang yang tiap hari bergaulnya ke tukang sayur dan tukang ikan terus. Ya mau dong kita juga emak-emak bergaya bawa tas keren nan cantek untuk ditenteng di bahu kita walooo pas diintip isinya sawiii hahaa..

Lalu keuntungan untuk para pengusaha dan pebisnis di Jepang?? Ya ada banget, buktinya lihat itu beraneka macam tas yang diberi judul ECO BAG atau MY BAG ini semakin laris manis tanjung kimpul loh dipasaran. Fungsinya yang bukan hanya untuk manggul lobak, wortel sama ikan saja tapi sudah bisa loh jadi tas gaya ibu-ibu kalau ada acara sekolah atau sekedar jalan-jalan cuci mata, misalnya buat masukin sepatu uwabaki, bentou, payung atau apa kek.

Para pesaing bisnis pun berlomba lomba membuat yang paling cantik, keren, banyak fungsi untuk tas-tas yang memang tipenya merakyat ini, wong buat kebutuhan sehari hari kok ya jadi siapa yang paling okeh produknya ya itu yang paling laku, apalagi tahu dong ibu-ibu kalau sudah suka dengan suatu produk itu bakalan mulutnya jadi 1000 nyebar deh kemana mana hahaha..

Keuntungan buat ibu-ibu sudah, keuntungan buat pihak swasta dan pebisnis juga sudah, lalu terakhir tentu saja keuntungan buat negara dan lingkungan pastinya ada dong ya, lahh justru ini yang paling penting.

Adanya ecobag ini tentu saja berawal pada maksud untuk mencegah pencemaran  lingkungan. Usaha untuk mengurangi limbah plastik dari pemakaian rumah tangga sehari-hari. Susahnya penguraian limbah plastik memang sudah menjadi momok yang menakutkkan bagi pemerhati lingkungan. Bagaimana cara agar pemakaian plastik dalam kehidupan sehari hari terus diupayakan agar plastik tidak banyak digunakan untuk keperluan yang percuma. Pengadaan ECO BAG ini adalah salah satunya.

Usaha pemerintah Jepang pun akhirnya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mau sedikit bersusah payah membawa tas sendiri dari rumah saat berbelanja di supermarket. Walau awalnya saya yakin juga sama dengan keadaan Indonesia sekarang, repot, sering lupa serta mungkin ada juga yang merasa keberatan, namun sejalan dengan waktu dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat maka semuanya itu bisa menjadi kebiasaan bahkan menjadi prilaku sehari-hari dalam berbelanja secara tak sadar.

Pemberlakuan ECOBAG ini memang sudah bukan hal yang menyusahkan lagi di jepang karena memang pada awalnya masyarakat Jepang sudah melalui tahap yang lebih riweuh rumit njelimet!! Yaitu, pemilahan sampah menurut jenisnya!!

Dan sekarang, terlihatnya gimana si ECO BAG akhirnya jadi MY BAG ini adalah dengan terlihatnya gimana ibu-ibu Jepang sudah sangat berkawan akrab dengan si tas ekonomis ini. Coba deh intip tas mereka. Suka ada loh dalamnya terselip tas kain atau plastik yang dilipet sampe lipetan terkecil mirip dompet koin.

Nah pas dibuka kancingnya jreengg bukan sulap bukan sihir jadi tas belanja yang gedeee. Masyarakat Jepang  sadar kalau ini bukan hanya masalah si DUA YEN yang harus dibayar saat lupa membawa tas sendiri tapi kebijakan ini mempunyai makna yang sangat besar. Adanya slogan serta iklan pemerintah serta sosialisasi dari pihak supermarket yang mau menggemborkan tentang pentingnya berlaku cerdas dalam pemakaian sampah plastik, membuat masyarakat akhirnya peduli dan bahkan mensupport langkah baik ini.

Keadaan Indonesia sedang hangat berkaitan tentang plastik belanjaan yang tidak gratis lagi ini. Langkah cerdas pemerintah Indonesia yang mau segera bangkit dan mau move on untuk bergerak maju. Besar kecilnya nominal itu bukan jadi masalah. Banyaknya kontra dan hujatan serta banyak yang tak setuju, janganlah jadikan aturan ini tersendat dan berhenti di jalan.

Seandainya saya masih tinggal di Indonesia tentu saja saya dukung pemberlakuan aturan ini, gak pakek misuh-misuh. Kalo gak sanggup beli MY BAG atau tas keren yang dijual coba itu ambil karung terigu yang bisa didaur ulang jadikan tas MY BAG yang antik. Peluang bisnis buat ibu-ibu tak bekerja untuk menjadi kreatif menjahit dan membuat apa saja untuk dijadikan tas ECO BAG yang cantik dan gaya.

Gitu aja, sekian dulu ini oshinnya mau belanja ke pasar siap siap gowes onthel, sapa mo ikuut??

Salam hangat, wk!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun