Lalu keuntungan untuk para pengusaha dan pebisnis di Jepang?? Ya ada banget, buktinya lihat itu beraneka macam tas yang diberi judul ECO BAG atau MY BAG ini semakin laris manis tanjung kimpul loh dipasaran. Fungsinya yang bukan hanya untuk manggul lobak, wortel sama ikan saja tapi sudah bisa loh jadi tas gaya ibu-ibu kalau ada acara sekolah atau sekedar jalan-jalan cuci mata, misalnya buat masukin sepatu uwabaki, bentou, payung atau apa kek.
Para pesaing bisnis pun berlomba lomba membuat yang paling cantik, keren, banyak fungsi untuk tas-tas yang memang tipenya merakyat ini, wong buat kebutuhan sehari hari kok ya jadi siapa yang paling okeh produknya ya itu yang paling laku, apalagi tahu dong ibu-ibu kalau sudah suka dengan suatu produk itu bakalan mulutnya jadi 1000 nyebar deh kemana mana hahaha..
Keuntungan buat ibu-ibu sudah, keuntungan buat pihak swasta dan pebisnis juga sudah, lalu terakhir tentu saja keuntungan buat negara dan lingkungan pastinya ada dong ya, lahh justru ini yang paling penting.
Adanya ecobag ini tentu saja berawal pada maksud untuk mencegah pencemaran lingkungan. Usaha untuk mengurangi limbah plastik dari pemakaian rumah tangga sehari-hari. Susahnya penguraian limbah plastik memang sudah menjadi momok yang menakutkkan bagi pemerhati lingkungan. Bagaimana cara agar pemakaian plastik dalam kehidupan sehari hari terus diupayakan agar plastik tidak banyak digunakan untuk keperluan yang percuma. Pengadaan ECO BAG ini adalah salah satunya.
Usaha pemerintah Jepang pun akhirnya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mau sedikit bersusah payah membawa tas sendiri dari rumah saat berbelanja di supermarket. Walau awalnya saya yakin juga sama dengan keadaan Indonesia sekarang, repot, sering lupa serta mungkin ada juga yang merasa keberatan, namun sejalan dengan waktu dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat maka semuanya itu bisa menjadi kebiasaan bahkan menjadi prilaku sehari-hari dalam berbelanja secara tak sadar.
Pemberlakuan ECOBAG ini memang sudah bukan hal yang menyusahkan lagi di jepang karena memang pada awalnya masyarakat Jepang sudah melalui tahap yang lebih riweuh rumit njelimet!! Yaitu, pemilahan sampah menurut jenisnya!!
Dan sekarang, terlihatnya gimana si ECO BAG akhirnya jadi MY BAG ini adalah dengan terlihatnya gimana ibu-ibu Jepang sudah sangat berkawan akrab dengan si tas ekonomis ini. Coba deh intip tas mereka. Suka ada loh dalamnya terselip tas kain atau plastik yang dilipet sampe lipetan terkecil mirip dompet koin.
Nah pas dibuka kancingnya jreengg bukan sulap bukan sihir jadi tas belanja yang gedeee. Masyarakat Jepang  sadar kalau ini bukan hanya masalah si DUA YEN yang harus dibayar saat lupa membawa tas sendiri tapi kebijakan ini mempunyai makna yang sangat besar. Adanya slogan serta iklan pemerintah serta sosialisasi dari pihak supermarket yang mau menggemborkan tentang pentingnya berlaku cerdas dalam pemakaian sampah plastik, membuat masyarakat akhirnya peduli dan bahkan mensupport langkah baik ini.
Keadaan Indonesia sedang hangat berkaitan tentang plastik belanjaan yang tidak gratis lagi ini. Langkah cerdas pemerintah Indonesia yang mau segera bangkit dan mau move on untuk bergerak maju. Besar kecilnya nominal itu bukan jadi masalah. Banyaknya kontra dan hujatan serta banyak yang tak setuju, janganlah jadikan aturan ini tersendat dan berhenti di jalan.
Seandainya saya masih tinggal di Indonesia tentu saja saya dukung pemberlakuan aturan ini, gak pakek misuh-misuh. Kalo gak sanggup beli MY BAG atau tas keren yang dijual coba itu ambil karung terigu yang bisa didaur ulang jadikan tas MY BAG yang antik. Peluang bisnis buat ibu-ibu tak bekerja untuk menjadi kreatif menjahit dan membuat apa saja untuk dijadikan tas ECO BAG yang cantik dan gaya.
Gitu aja, sekian dulu ini oshinnya mau belanja ke pasar siap siap gowes onthel, sapa mo ikuut??