Beberapa bulan yang lalu di sekolah ada Jugyousankan, yaitu acara dimana para orangtua bisa melihat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Disana saya kembali mendengar sang guru mengingatkan murid murid kelas satu untuk mencamkan baik-baik dan harus memegang janji untuk tidak berbicara kepada orang asing/tidak dikenal.
Saat itu si bungsu di tunjuk ibu gurunya ditanya alasan kenapa tidak boleh berbicara dengan orang tak dikenal? Dengan polos dijawabnya..."emm..takut di culik bu.."Â
Lalu ditanya lagi sama ibu gurunya, "ohh begitu, siapa yang memberitahu tentang hal ini?"
"emm..mama bu guru.."
Waaakss..si ibu guru ngetes banget ini, ketahuan deh mamanya adalah makhluk bawel yang hobi banget ngerusuhin anak-anaknya untuk selalu waspada di jalan. Sampai si sulung yang sudah kelas tiga pun langsung kabur kalau saya sudah ancang ancang kasih petuah sebelum mereka berangkat sekolah wkwkwkw ampun dehh..ngeluss dadaaa...
Poin ke tiga ini memang sangat sering kami, para ibu dan dari pihak sekolahpun mengumandangkannya ke telinga anak-anak, seperti :
1. Jangan mau kalau dibujuk dengan permen, makanan dan game untuk mengikuti orang tak dikenal itu untuk diantarkan ke suatu tempat
2. Menjaga jarak terhadap orang yang kelihatannya mencurigakan.
3. Segera meniup pluit tanda bahaya atau menekan alarm yang nyantel di tas ransel mereka, agar cepat diketahui oleh masyarakat sekitar.
4. Segera melapor ke guru, pos polisi, petugas patroli atau orang dewasa terdekat apabila terjadi sesuatu, seperti diikuti dari belakang, di ancam, dsb.
Syukurnya selain petuah dari kami orangtua dan guru, ada alat-alat pengaman dari sekolah yang didapat secara gratis saat masuk sekolah, seperti priwitan dan alarm yang suaranya bener-bener nyaring ngelengking.