Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama featured

Begini Sensus Penduduk ala Jepang

17 September 2015   08:16 Diperbarui: 19 Februari 2020   11:57 3966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini kita-kita yang yang tinggal di Jepang sedang sibuk-sibuknya untuk mengisi data dalam rangka sensus penduduk yang sedang berlangsung di Jepang sampai pada tanggal 1 October 2015 nanti.

Kali ini data yang harus kami isi bukan corat coret di atas kertas lagi tapi sudah bisa lebih praktis yaitu melalui website: www.e-kokusei.go.jp

Sensus penduduk di Jepang ini kita sebut juga dengan 平成27年国勢調査 (Heisei 27 nen Kokusei Chousa). Kampanye mengenai sensus ini sudah dilaksanakan jauh-jauh hari, menurut suami sudah ada itu iklannya melalui TV dan penempelan pamflet. 

Dan biasanya makin gencar iklannya kalau sudah dekat akhir-akhir september, sebagai pengingat supaya gak lupa untuk submit data diri dan keluarga dengan segera.

Sensus Penduduk di Jepang Itu Bagaimana sih Caranya?

Sensus penduduk diadakan secara berkala selama 5 tahun sekali. Survey yang ditujukan untuk semua penduduk yang tinggal di Jepang tanpa melihat status kewarganegaraannya. 

Dengan kata lain Orang Asing pun (yang legal tentunya!) perlu untuk memberikan data tentang keberadaannya di Jepang.

Pelaksanaan sensus ini memang tidak diwajibkan dan mutlak harus, tapi sebagai warga jepang khususnya dan sebagai orang asing yang tinggal di Jepang pada umumnya, ya sudah sepatutnya untuk support pemerintah jepang demi suksesnya pelaksanaan sensus/pendataan penduduk yang digelar 5 tahun sekali ini.

Partisipasi aktif kita sangatlah penting, karena memang pengisian data ini memerlukan kesadaran diri dan keikhlasan penuh kita untuk meluangkan waktu sejenak membaca dan mengisi kuisioner yang diberikan oleh pemerintah.

Sensus di Jepang kalau saya lihat tidak ribet dan rumit untuk dilakukan. Tahun ini malah lebih praktis lagi, karena surveynya dilakukan melalui internet.

Prosedur pelaksanaan sensus di Jepang adalah sebagai berikut:

1. Ada petugas sensus yang akan datang ke rumah kita untuk memberikan amplop berupa form isian sensus, cara pengisian dan booklet informasi tentang sensus. Tahun ini amplopnya lumayan tipis, karena isinya hanya berupa informasi kode akses untuk kuesioner online dan satu lembar cara pelaksanaan melalui internet.

2. Untuk pendataan diatas kertas dikerjakan dengan menggunakan pensil. Tahun ini sangat lebih mudah dan ringkes, pengerjaan bisa melalui laptop, tablet bahkan telepon pintar, bisa dikerjakan kapan pun dan dimana saja. Ciyee maap saya bukan petugas sensus lhooo wkwkwkw.. iklan banget yak!

3. Masalahnya adalah? suratnya ini pake bahasa shincan alias bahasa jepun yang penuh dengan huruf-huruf kanji kriting! Ya iya gampil kalo buat wong jepun, lah ini kalo orang asing yang gak bisa bahasa Jepang dan bahasa Inggris kayak saya, dou shiyouuu...?? (gimanaa doonngg!).

Tonangg tonanggg..don't worry be happy beybeh... Yang penting jangan malu bertanya ntar bisa nyasar kemana-mana. 

Tanya sama petugasnya, gak usah malu! Bilang wong ndeso gak bisa bahasa Asing taunya bahasa Indonesia thok! Atau coba datengi city hall, karena saya berfikir begitu juga, lah gimana kabarnya saya ini yang gak bisa bahasa Jepun tapi suruh ngisi banyak pertanyaan begini manah tulisannya gak ngerti lagi. 

Eh ternyataaa ada loh kuisioner panduannya dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Bisa lihat disini: www.tokyo-kokusei2015.jp/language

Jadi no problemo dung ya! Lanjuuttt...

4. Sudah oke dong di isi formnya pake pensil terus dengan panduan bahasa indonesia, sudah selesai ya kirim melalui pos! Nah tahun ini enak banget, karena sensusnya paka cara online, ya setelah selesai tinggal klak klik aja sudah terkirim itu data kita ke petugas sensusnya! Gampang bukan??

5. Satu keluarga gak perlu bererot semua member keluarga pada ngisi kuesionernya, tapi hanya diwakilkan oleh kepala keluarga saja. Jadi untuk kasus saya, miswa lah yang ketak ketik leptopnya ngisi data-data keluarganya, istrinya cuma ngawasi dari belakang..lhaa ini napa saya kaya herder pake ngawasi segala, Wkwkwkwk.

Nah masalahnya, adalah balik lagi ke diri kita sendiri baik itu sebagai warga negara jepang atau pun kita sebagai orang asing, sudikah meluangkan waktu kita sejenak untuk sensus ini. 

Karena keberhasilan sensus penduduk di setiap negara adalah tergantung gimana kepedulian kita diuji terhadap tempat/negara yang kita tinggali sekarang.

Kalau saya pribadi, kenapa nggak? apa ruginya? Wong sensus penduduk itu penting banget kok. 

Selain sebagai acuan pembanding data setiap lima tahun, tentu saja agar pemerintah bisa mendeteksi dan membuat perencanaan tata kota dengan dibarengi pembangunan berbagai fasilitas sosial sebagai penunjang kenyamanan masyarakatnya.

Salam Hangat, wk!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun