1. Ada petugas sensus yang akan datang ke rumah kita untuk memberikan amplop berupa form isian sensus, cara pengisian dan booklet informasi tentang sensus. Tahun ini amplopnya lumayan tipis, karena isinya hanya berupa informasi kode akses untuk kuesioner online dan satu lembar cara pelaksanaan melalui internet.
2. Untuk pendataan diatas kertas dikerjakan dengan menggunakan pensil. Tahun ini sangat lebih mudah dan ringkes, pengerjaan bisa melalui laptop, tablet bahkan telepon pintar, bisa dikerjakan kapan pun dan dimana saja. Ciyee maap saya bukan petugas sensus lhooo wkwkwkw.. iklan banget yak!
3. Masalahnya adalah? suratnya ini pake bahasa shincan alias bahasa jepun yang penuh dengan huruf-huruf kanji kriting! Ya iya gampil kalo buat wong jepun, lah ini kalo orang asing yang gak bisa bahasa Jepang dan bahasa Inggris kayak saya, dou shiyouuu...?? (gimanaa doonngg!).
Tonangg tonanggg..don't worry be happy beybeh... Yang penting jangan malu bertanya ntar bisa nyasar kemana-mana.
Tanya sama petugasnya, gak usah malu! Bilang wong ndeso gak bisa bahasa Asing taunya bahasa Indonesia thok! Atau coba datengi city hall, karena saya berfikir begitu juga, lah gimana kabarnya saya ini yang gak bisa bahasa Jepun tapi suruh ngisi banyak pertanyaan begini manah tulisannya gak ngerti lagi.
Eh ternyataaa ada loh kuisioner panduannya dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Bisa lihat disini: www.tokyo-kokusei2015.jp/language
Jadi no problemo dung ya! Lanjuuttt...
4. Sudah oke dong di isi formnya pake pensil terus dengan panduan bahasa indonesia, sudah selesai ya kirim melalui pos! Nah tahun ini enak banget, karena sensusnya paka cara online, ya setelah selesai tinggal klak klik aja sudah terkirim itu data kita ke petugas sensusnya! Gampang bukan??
5. Satu keluarga gak perlu bererot semua member keluarga pada ngisi kuesionernya, tapi hanya diwakilkan oleh kepala keluarga saja. Jadi untuk kasus saya, miswa lah yang ketak ketik leptopnya ngisi data-data keluarganya, istrinya cuma ngawasi dari belakang..lhaa ini napa saya kaya herder pake ngawasi segala, Wkwkwkwk.
Nah masalahnya, adalah balik lagi ke diri kita sendiri baik itu sebagai warga negara jepang atau pun kita sebagai orang asing, sudikah meluangkan waktu kita sejenak untuk sensus ini.
Karena keberhasilan sensus penduduk di setiap negara adalah tergantung gimana kepedulian kita diuji terhadap tempat/negara yang kita tinggali sekarang.