Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hiroshima Peace Memorial Museum

7 Agustus 2015   15:06 Diperbarui: 7 Agustus 2015   17:51 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 13. Batu dan kerikil yang lumer melekat menjadi satu gumpalan karena sinar panas yang terpancar saat ledakan.

 

Gambar 14. Ini adalah gambaran suasana mencekam sehabis meledaknya bom atom dimana suasana berubah menjadi gelap karena diliputi oleh mushroom cloud yang berisi radiasi tinggi, sinar panas yang terpancar membuat kulit menjadi lumer dan menyatu dengan baju yang dipakainya. Rasa sakit terkalahkan dengan rasa panas dan dahaga. Gambar yang seperti dizombi ini adalah karena mereka terhuyung huyung mencari air untuk meredam luka bakarnya. dan yang bikin ngenesnya, untuk pelepas dahaga mereka, mereka membuka mulutnya meminum air hujan yang sudah berubah menjadi hitam pekat karena berisi radiasi tinggi. Dan merekapun mati seketika.

 

Gambar 15. Efek radiasi pada tubuh adalah katarak pada mata dan keloids (scar yang seperti daging tumbuh) pada tubuh

 

Gambar-gambar ini sebagian diambil oleh anak sulung saya yang begitu terkesima melihat semua foto-foto yang ada dalam musium perdamaian itu. Sedangkan sibungsu selalu mengencangkan gandengan tangannya terutama ketika melewati patung patung yang menggambarkan korban luka bakar yang terhuyung huyung mencari air.

Setelah melihat semuanya,  kita bisa menuliskan kesan dan harapan atau apapun itu kedalam kertas yang telah disediakan oleh pihak musium. Dan saya tidak menyangka, ketika kedua anak saya bergegas mengambil kertas dan pulpen menuliskan perasaannya, yang setelah saya intip pesan mereka adalah kalau mereka begitu berterimakasih dilahirkan dalam keadaan sudah damai.

Semoga kejadian yang memilukan 70 tahun lalu ini tidak terulang kembali.

Damai untuk semua. Amin

Salam hangat, wk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun