Saya yakin 100% para petani lokal ini mempunyai pride yang tinggi untuk membuat hasil sayurannya jadi yang terbaik, bahkan terus berinovasi untuk menjadikan hasil tani nya jadi sayuran paling unggul diantara pesaingnya walaupun harus berkompetisi dengan perusahaan besar sekalipun. Apalagi ditaruhnya foto-foto para petani yang memang dengan tangannya sendiri mereka bekerja dari menanam benih sampai menuai hasil pastilah ada suatu kebanggaan serta tanggung jawab besar untuk terus menghasilkan sayuran yang baik dan berkualitas tinggi.
Kalau melihat barang yang dijual di corner kecil itu sangatlah tidak sebanding jumlahnya dengan sayuran hasil pasokan dari tempat lain. Ya iyalahh, mungkin lahan pertaniannya tidak seluas dengan pamasok dari daerah lain yang bisa berhektar hektar lahannya. Dulu saya pernah ke daerah-daerah pedesaan seperti Ehime, Nagano, Niigata dan Toyama, dimana disana itu terbentang luas lahan pertanian, sejauh mata memandang hanya ada hamparan sawah, kebun dan pegunungan. Adem nyess.
Jadinya ya sangat masuk akal apabila supermarket yang ada di pedesaan itu, semua sayurannya adalah hasil dari para petani disana, tapi tidak begitu keadaanya untuk kami yang tinggal di pinggiran kota. Sudah biasa kami mengkonsumi makanan hasil tani yang modelnya “pabrikan” atau memproduksi secara besar-besaran, jadi adanya sayuran, telur dan beras dari para peternak dan petani lokal yang satu kota dengan tempat tinggal kami itu adalah sesuatu yang sangat luarbiasa, walaupun hasilnya yang bisa dijual kepada kami itu tidak melimpah ruah namun setidaknya kami yang selain bisa menikmati hasil tani dari para petani lokal yang sangat baik kualitasnya itu, juga bisa ikut membantu mereka juga agar terus berkesinambungan menjalankan kegiatan taninya.
salam hangat, wk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H