Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenapa Orang Jepang Tak Sadar Akan Kehebatan Negerinya?!

31 Oktober 2014   05:57 Diperbarui: 4 April 2017   16:15 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya buang sampah diam-diam disembarang tempat? Bukan suatu budaya disini. Lihat saja anak-anak kecil yang bermain di taman, jangan kaget ya saat ibu ibu mereka mau mencuci celana panjangnya ada beberapa bungkus permen yang masih tersimpan dikantongnya. Kenapa? Karena mereka membawa sampah itu untuk dibuang di rumahnya. Kok bisa? Ya, di Jepang bisa dikatakan tempat sampah memang tidak banyak disebar di sepanjang jalan, karena sampah yang dibuang memang harus dipilah pilah berdasarkan jenis sampahnya, jadi meminimalisir orang yang sembarangan campur adukkan sampah ini walaupun bak sampahnya juga sudah diberi warna dan tulisan/gambar dengan keterangan sebagai penjelas, tapi namanya manusia ya ada aja yang slebor dan nyeleneh hehe

Tapi lihat coba, apakah dengan jarangnya bak sampah di sini, lalu masyarakatnya jadi menyalahkan pemerintahnya dan berdalih bisa dengan seenaknya membuang sampah sembarangan? Ah, tidak kok. Mereka justru merasa mempunyai tanggung jawab kalau sampah itu adalah barang miliknya, dan kalau pun tidak menemukan tempat sampah, ya itu berarti harus dibawa olehnya untuk nanti dibuang di rumahnya. Beres. Jadinya dulu saya suka lieur lihat surat dari sekolah apabila ada kegiatan outdoor, seperti ensoku (piknik sekolah), undokai (sport day di sekolah), dsb, dalam surat edarannya ada poin dimana kita semua jangan lupa membawa kantong plastik! Untuk apa? Tentu saja untung mengantongi sampah-sampah makanan yang habis kita pakai. Dan hasilnya, bukan sulap bukan sihir loh simsalabim, arena bekas acara berlangsung pun bisa tetep bersih tanpa ada sampah bekas makanan yang numpuk dan berserakan!

------

Lalu saya kembali teringat komentar para suami sahabat saya itu yang selalu menanyakan ini itu sambil tangannya tak lepas memegang handycam dan menyoroti semua yang dilihatnya di parkiran, lingkungan apartemen dan dalam rumah. Bahkan saya dengar dalam WC pun terdengar suara jepretan mereka seperti sedang memfoto sesuatu hahaha, koalah!

Ya, akhirnya saya tahu orang-orang bule ini terpana dengan kecanggihan TEKNOLOGINYA! Kembali lagi saya terlempar kemasa lampau, dulupun saya pernah merasa kampungan dan mlongo dengan semua fasilitas sarana dan prasarana yang ada di Negeri sakura ini. Bayangkan orang Prancis dan Amerika yang sudah jauh hari jadi negara maju ini saja pada ribut lah gimana wong ndeso koyok saya??! makanya dulu baju suami sampai kendor saking saya tarik sana sini karena banyak nanya apa ini apa itu saking takjubnya!

Berbicara tentang teknologi di sini jadi kaya menjelaskan kalok rasa garem itu asin dan gula itu manis, ya semua orang pasti sudah paham benar dan cukup mengerti. Sayapun menjadi lebih jelas tentang negara ini ketika sudah nemplok tinggal di sini. Ya, orag Jepang gila inovasi! Gak usah jauh-jauh kita melihat kecanggihan dalam teknologi otomotif dan lain sebagainya, coba deh lihat kebutuhan ibu-ibu di dapur yang semakin hari, lemari makan saya penuh dengan alat-alat yang bisa menunjang kemudahan bagi para kaum ibu agar bisa mudah dan ringan kerjaannya di dapur. Kenapa? Jepang gak ada pembantu atau asisten. Dan koki dirumah itu ya sapa lagi kalau bukan ibu-ibunya, jadi gak heran masalah perdapuran bukan hal yang dianggap main-main dan selalu jadi nomor satu! Terbukti semakin kesini, maka semakin ringan saja tugas ibu dalam hal masak memasak. Saya ambil contoh mesin pembuat roti yang saya suka banget! Jadi kita hanya masukkan telur, terigu, air, mentega, dry yeast, gula, garam lalu tutup mesinnya dan kira-kira 2 jam kemudian sudah jadi tuh roti tawar! Praktisss, gak pakek nguleni dan banting-banting adonan, karena dalem mesin ajaib home bakery itu, kita hanya nunggu sebentar pas dibuka roti tawar sudah siap disantap anget anget!

14146838081661209023
14146838081661209023
Kecanggihan akan teknologi jadi seperti suatu kebutuhan dan cara pemerintah dan swasta dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, seperti sudah tersirat kalau semakin canggih dan bisa mempermudah hidup, maka barang itu bisa dikatakan akan laris manis tanjung kimpul. Jadi bisa dikatakan orang sini akan selalu mencari cara hidup yang praktis walau semuanya itu dibayar dengan harga yang cukup mahal!

Kecanggihan yang ada di sini membuat kita semua terlena dan menjadi manja, ambil contoh toilet otomatis, satu set toilet disini komplit dengan showernya yang bisa mencuci bagian `depan` dan `belakang` makin kesini makin canggih gak karu-karuan untuk (hanya) urusan per-WC-an! Bayangkan masak ada toilet yang ada suara musiknya, itu maksudnya apa? Biar orang yang lagi buang air besar atau sedang ada masalah pada perut (maaf, mencret atau kentut) tidak terdengar oleh orang diluar, deuh sampe segitunya ya! Ya, untuk urusan jaga image atau yang berkaitan dengan rasa malu, orang Jepang bisa dikatakan tidak bisa cuek dan main-main hahaha..jadinya deh makin kesini fungsi toilet di Jepang udah terlalu over, seperti sudah bukan hanya untuk buang air saja wkwk

Melihat semuanya itu, kadang suka kepo mau tahu juga gimana perasaan orang Jepang sendiri melihat semua yang ada didepan matanya itu, sarana dan prasarana yang sudah baik, teknologi disegala bidang yang sudah jauh lebih maju dari negara-negara lain, kestabilan ekonomi, kebersihan dan keamanan lingkungan yang terjaga dan dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dari masyarakatnya sendiri, dan sebagainya.

Dari keterangan beberapa orang Jepang yang bermacam-macam jawabannya itu, saya bisa tarik satu benang merah, yaitu mereka merasa biasa-biasa saja melihat kehebatan negaranya!!! Lah kok biasa? Ya, karena semuanya ini memang sudah tercipta sejak dulu, nothing special. Apa yang kita anggap luar biasa bagi mereka sesuatu yang lumrah dan sudah terbiasa ada. Masyarakat Jepang bukan bangsa yang cepat puas, mereka begitu trauma dengan ketinggalannya, saat mereka dalam kondisi katak dalam tempurung, mengisolasi dirinya dengan menolak budaya asing masuk kenegerinya itu. Tapi coba lihat lah sekarang, hasil dari trauma dan perasaan tak ingin tertinggal lagi, membuat mereka menjadi negara paling canggih dan itu seharusnya bisa memacu semangat negara sesama asia lainnya. Tidak ada kata terlambat untuk membangun negerinya menjadi bangsa yang besar dan terhormat dimata dunia. Dan bangsa ini telah mencobanya.

Bukan bermaksud mendewakan dan selalu berkiblat kepada negara Jepang terhadap segala hal, tapi tak ada salahnya kita mengambil contoh yang baik dan yang bisa membuat kita bergerak maju, karena perasaan curiga dan tidak mau belajar dari bangsa lain, hanya membuat kita jalan ditempat saja dan menjadi manusia yang apatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun