Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenapa Orang Jepang Tak Sadar Akan Kehebatan Negerinya?!

31 Oktober 2014   05:57 Diperbarui: 4 April 2017   16:15 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanjut lagi pada foto kedua, ketika sahabat saya dengan keluarganya berlibur ke Jepang. Banyak hal yang lucu saat mereka saya “lepas” untuk mengembara di Jepang tanpa panduan. Saya sampai ngakak ngakak saat mereka mengalami masalah komunikasi pas mau makan di warung udon di Tokyo. Gimana paniknya mereka menjelaskan kalau mereka gak makan daging babi, dan akhirnya biar cepet ngerti temen saya memperagakan gaya babi dengan bunyinya khasnya yang ngok ngok ngok nya itu wkwkwkwkw yang ada mangkin puyeng deh pelayan restorannya hahahaha.

Komunikasi pakai english dijawab bahasa doraemon, wadow kaya masukin benang ke lobang jarum dengan pencahayaan lampu yang remang-remang, takes time banget kata mereka! Haha ya iyalah Jepang itu sama kayak Prancis! Kalau sudah nyinggung budaya dua negara ini begitu bangga dan sedikit jumawa! Dari dulu masalah para turis yang datang ke Jepang apalagi kalau soal bahasa! Memang saya akui di Jepang sangat minim pengumuman yang terpampang di jalan itu dengan menggunakan bahasa Inggris, kenapa? Karena pemerintah jepang tidak ingin menyusahkan warganya!

Coba kalau kita perhatikan itu film-film barat yang tayang di TV sini, semuanya sudah di dubbing kedalam bahasa Jepang, dan kalaupun dialognya tetap bahasa asli, tentu saja ada teksnya dibawah. Yang lebih bikin kepala pening adalah kalau pergi ke TSUTAYA, salah satu tempat penyewaan DVD disini. Itu loh mereka suka seenak deweknya merubah judul film-film barat jadi judul versi Jepangnya!Wadooh bingung makk, makanya tiap saya mau pinjem film, saya browsing dulu deh di internet, misalnya saja film anak-anak Disney itu, kayak SNOW WHITE yang dirubah judulnya jadi 白雪姫 (Shirayuki hime= putri salju) dan yang paling baru ini FROZEN yang dirubah jadi アナと雪の女王 (Ana to Yuki no Jyoo=Ana dan Ratu Salju), yang ga ngerti pokoknya wasalam deh hihi, tapi kalau lihat sampul DVD nya pasti langsung ngeh sih kalau ini film yang dimaksud wkwkwk

Kenapa sih Jepang seperti menomorduakan bahasa Inggris padahal kan itu penting sekali mengingat sebagai bahasa internasional?

Lihat yuk background pendidikan formal disini. Saya kaget saat suami saya mengatakan bahasa Inggris diajarkan saat dia duduk di SMP tapi lambat laun katanya mulai dimajukan, jadi kelas 5 SD sudah mulai diajarkan kepada murid-muridnya. Saking lamanya, banyak teman-teman saya yang dari TK sudah mulai memasukkan anak-anaknya ke tempat kursus bahasa Inggris. Kenapa? Karena dari diri orang tua itu sendiri mungkin sudah timbul kekhawatiran akan payahnya negaranya itu dalam hal bahasa Inggris, padahal menurut saya ada hal-hal positif yang timbul dimana Jepang selalu menomor satukan bahasa ibu nya itu, yaitu mengajarkan anak-anak sedari kecil menghargai dan menghormati agar bisa dan terlatih untuk bertutur kata dengan baik menggunakan pemakaian kasta kalimat secara tepat dan benar, misalnya pemakaian bahasa untuk ke teman, ke orang tua, dsb. Saya sangat kagum dengan kemampuan berkomunikasi orang Jepang dalam mengukir kata-katanya menjadi satu rangkaian kalimat yang jelas dan teratur. Kalau bisa saya katakan disini, mereka jarang bingung dan akhirnya kata-kata yang keluar itu menjadi acak kadul tidak beraturan. Masyarakat sini sangat pintar mengemukakan jalan pikirannya dalam sebuah kalimat. Jarang menggunakan kata-kata yang tidak jelas, tidak nyambung, atau bahkan bertele tele. Misalnya : emmm ya gitu deh, emm apa yaa, gimana gitu loh, oke deh, pokonya begitu, dan sebagainya.

Sampai pernah saya tanya ke suami saya, kenapa orang Jepang runut sekali kalau menjelaskan, walau itu wawancara dilakukan kepada orang biasa, saya lihat hal ini banyak di tayangan berita di TV saat reporter mewawancarai pejalan kaki tentang suatu peristiwa. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat yag pas diwawancarai itu begitu teratur, runut, jelas dan langsung kepokok persoalan. Enak didengar dan mudah dimengerti untuk orang asing sekalipun.

Dan ini semua karena apa? Tentu saja kebijakan pemerintah Jepang yang sejak dulu selalu menggeber masyarakatnya sejak dini untuk `melafalkan` dulu bahasa negerinya sampai keakar-akarnya lalu baru deh memperkenalkan bahasa asing untuk didalami kemudian, walaupun kenyataannya Jepang jadi terlihat seperti tertinggal jauh untuk urusan berkomunikasi dengan bahasa Inggris ini.

Bisa dikatakan dalam hal ini Indonesia one step ahead dari jepang, tapi tentu saja semua ini tidak terlepas dari penggunaan kata bentuk alfabet di Indonesia sehingga mudah masyarakat untuk mempelajari bahasa Inggris dibanding masyarakat Jepang yang harus menyadur kata-kata Jepang yang berbentuk Hiragana/katakana kedalam alfabet sehingga terdengar sangat aneh dan menggelikan, sebagai contoh untuk nama LINA akan berubah menjadi RINA! Kenapa? Ya, karena dalam hiragana tidak ada huruf L, semua disadur menjadi R, wah rumit ya, jadinya saya cukup maklum kalau untuk bahasa inggris ini Jepang lumayan terseok seok jalannya.

------------

Lalu lanjut lagi ke foto berikutnya, yaitu foto dua sahabat saya yang kebetulan masing-masing menikah dengan orang asing, seorang warga negara Amerika dan wn Perancis. Ketika saya tanya dua pasangan ini tentang kesannya saat mereka jalan-jalan disini waktu itu, mereka hanya menjawab dengan mengacungkan jempolnya. Satu hal yang bikin mereka takjub adalah dalam hal KEBERSIHANNYA!

14146838831129029314
14146838831129029314
Ya, berbicara tentang kebersihan, dulu sampai saya tanya sama suami, kalau di Jepang apakah ada moto yang maknanya sama dengan Kebersihan adalah sebagian dari Iman?! Dan hanya dijawab dengan senyuman dan gelengan kepala, yang artinya? Ya, tidak ada. Masalah bersih mungkin bukan suatu masalah besar di sini, gimana tidak, sedari kecil itu yang namanya didikan moral untuk malu ditegur orang karena tidak berprilaku baik, sangat jadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun