Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Ngegembleng Mental Tahan Banting!

9 Desember 2014   18:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:41 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan sepertinya suami juga paham, karena naluri ibu pasti gak tega melihat anaknya terlihat susah, karena itu setiap sabtu dan minggu pagi, kami sekeluarga mengantar si sulung untuk pergi dan melihat sebentar latihan baseball yang diadakan di lapangan sekolahnya.

14180957611856651913
14180957611856651913
**anak  bawang para junior yang baru masuk, masih putihh kinclong clananyaa :D

Latihan baseball ini dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu serta hari libur nasional, karena itu saya suka gak tega sisulung harus mengorbankan waktu bersama teman-temannya hanya demi latihan baseballnya ini, tapi karena dianya yang bersikeras ingin masuk klub ini akhirnya saya luluh juga. Dan yang bikin saya sedikit shock adalah waktu kegiatannya itu. Beda dengan latihan renang yang hanya memakan waktu 1 jam saja, nah latihan baseball ini dilakukan dari jam 8 pagi hingga 4 sore!! walau diselingi dengan makan siang bersama pada jam 12 selama satu jam tapi untuk usianya yang baru 8 tahun ini, itu adalah kegiatan yang sangat menguras tenaga. Kembali lagi saya ingatkan si sulung, “apakah kamu mampu seharian latihan lari, melempar dan memukul bola dari pagi sampai sore??” Dan selalu dijawab anggukan cepat si sulung, ahh... lagi-lagi saya luluh untuk kembali mengikhlaskan melepas sisulung berangkat pagi dengan gembolan tas berisi sarung tangan (glove), pemukul bola yang panjang, sepatu spike khusus baseball, kotak bentou dan botol minuman yang membuat tas ranselnya menggembung padat dan terasa berat untuk digemblokkan kepunggung si sulung.

Melihat kegigihan sisulung yang menepati janji untuk serius melakukan latihan olahraga ini akhirnya sedikit demi sedikit rasa cemas dan kekhawatiran mulai sedikit sirna menjadi malah ikut mendukungnya untuk selalu hadir disetiap pertandingan melawan club baseball dari daerah lain.

Lambat laun dan mau tak mau saya mulai menyelami kegiatan baseball ini, bukan saja melihat dan memahami sedikit dari peraturan permainan tapi juga melihat keadaan sekeliling yang ada. Ada beberapa yang menjadi poin yang membuat salut saya kepada para orang tua di Jepang dalam mendukung kegiatan olahraga yang dilakukan anak-anaknya. Antara lain adalah, partisipasi aktif para bapak-bapaknya! Coba lihat itu yang berjejer semua disana, saya sampai berdecak kagum saat mengetahui kalau para pelatihnya itu semua adalah volunteers! Mereka adalah bapak-bapak dari anak-anak yang sedang latihan itu. Bapak-bapak itu semua adalah para salaryman, yang memang sabtu dan minggu libur dari kerjanya, dan mungkin memang dasarnya sudah suka dengan olahraga ini, mereka mau berpartisipasi dan menyumbangkan tenaganya untuk membimbing dan melatih anak-anak SD ini untuk bisa bermain baseball dengan baik dan benar.

14180958631157499110
14180958631157499110
**para ibu mengantar ransum saat makan siang

Lalu bagaimana dengan para ibunya, nah suport para ibu-ibunya pun ini tidak bisa dianggap main-main loh. Dukungan para ibu-ibu untuk buah hatinya adalah dengan membuatkan obentou untuk dimakan saat lunch time, jadi kalau sudah jam 11.30 siang itu sudah banyak ibu-ibu Jepang yang berdiri dipinggir lapangan untuk menyerahkan kotak bekal yang akan dikasih ke anak-anaknya. Selain itu, banyak tugas lain loh yang bakal diemban oleh para ibu ini, diantaranya adalah :


  1. membuat appointment untuk tempat latihan nanti. Setiap rabu kita akan menerima e-mail dari seorang ibu yang bertugas pembawa berita tentang skejul latihan dan tempat latihan. Dan tugas ini dilakukan oleh ibu-ibu semua secara bergantian, siap siap deh kena giliran..hihi
  2. mengatur acara barbekyu atau kumpul-kumpul seluruh anggota klub
  3. menjalankan tugas administrasi, pendaftaran member baru, pemesanan kaos tim
  4. menjadi tukang parkir, nah kalau ada perandingan antar tim, itu yang dateng para supporter (bapak/ibu/kakek/nenek/adik/kakak) buanyaknya minta ampyun, banyak yang pakai kendaraan, jadi tugas kita ibu-ibunya adalah mengatur mobil yag akan masuk parkiran biar gak macet, bulan depan siap-siap bawa sempritan nih buat jadi tukang parkir wkwkwk
  5. bergantian jadi supir, bagi yang mempunyai mobil kita harus siap sedia untuk mengantar jemput mereka yang berlatih kalau kekurangan mobil, biasanya sih para pelatihnya selalu membawa mobil, jadi belum pernah saya dapet tugas antar jemput, yang ada bahkan anak saya selalu ditawari oleh pelatihnya yang kebetulan ada tiga pelatih yang rumahnya satu apartemen dengan kami. Alhamdulillah.
  6. membawa termos minum yang segede gaban, kalau musim dingin biasanya ocha (teh) hangat dan kalau musim panas ya tentunya minuman dingin pakek es bagi para pelatih dan anak-anaknya yang kehausan saat pertandingan.
  7. jadi tim horeee dan penggembira, nah ini saya paling suka! Hahaha kalau tim kami ada yang cetak home run, itu teriakan ibu-ibunya yang ngelengking dan menggelegar bisa loh sampe ngalahin suara para pelatihnya yang ngebass, padahal harusnya bapak-bapaknya yang loncat kegirangan eh ini emak-emaknya pada peluk pelukan wkwkwkwk kocak abiss.

Kegiatan diatas semua membuat saya berdecak kagum. Kenapa? Karena mereka melakukan semua itu tanpa bayaran!! baik itu para pelatihnya atau ibu-ibunya yang mendapat giliran tugas jadi tim rempong hihi..mereka semuanya sangat menikmati dan merasa tidak terbebani dengan tugas-tugas itu, menghitung untung ruginya, bayangkan mereka mengorbankan waktu, tenaga dan biaya loh demi harus menyuport anak-anak mereka melakukan hobinya.

1418095883314449474
1418095883314449474
**makan siang bareng, ngedeprook bersama teman

Pernah saya ngobrol dengan salah satu ibu dari temen anak saya, menyatakan bagaimana kekaguman saya kepada semangat para orangtua kok mau ya bersusah payah begini, padahal kan sabtu minggu itu waktunya istirahat bagi para orang tua yang bekerja. Dan alesannya cukup sederhana dan saya yakin alasan itu juga yang dipikir oleh semua orang tua yang sekarang ini ada dilapangan ini menyaksikan pertandingan anak-anaknya, yaitu agar anaknya jadi sosok yang ganbaru (selalu berusaha/tak pernah nyerah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun