Dunia dibanjiri kata-kata. Di antara ratusan posting media sosial, sejumlah email dan lusinan artikel berita, sebuah studi tahun 2011 oleh University of Southern California menemukan bahwa rata-rata konsumen telah dibombardir oleh informasi yang setara dengan 174 surat kabar lengkap setiap hari pada tahun 2007.
Jumlah itu meningkat secara eksponensial dalam delapan tahun terakhir. Namun di dunia informasi yang berlebihan ini, terkadang sebuah simbol dapat menembus kekacauan dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh kata-kata.
Simbol sangat kuat, inspiratif, dan langsung dikenali. Ketika dimanfaatkan secara efektif oleh perusahaan, simbol dapat memiliki dampak yang kuat pada budaya perusahaan, perekrutan, moral dan umur panjang merek.
Untuk memahami kekuatan simbol, Anda harus memahami mengapa simbol diciptakan. Selama 470.000 tahun pertama komunikasi manusia, ucapan adalah cara kita bertukar informasi, tetapi ucapan bersifat sementara. Setelah seseorang berhenti berbicara, satu-satunya catatan yang dapat diandalkan dari informasi itu adalah dalam ingatan pendengar.
Simbol mewakili cara baru untuk merekam informasi dan meningkatkan umur panjang ide, konsep, dan pemikiran. Pikirkan simbol sebagai cara untuk membangun umur panjang dalam merek Anda.
Dari mulut ke mulut akan naik dan turun dari hari ke hari, tetapi simbol adalah representasi yang jauh lebih tak terhapuskan dari merek yang dibangun untuk bertahan lama.
Saat mengembangkan logo atau identitas merek, pastikan itu tidak dibangun di atas tren industri atau tren sementara. Ciptakan simbol dan identitas merek yang tak lekang oleh waktu.
Baru-baru ini, keberadaan patung naga raksasa dipasang di Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang baru dipasang di area kedatangan penumpang pada pekan ini, menyedot perhatian dan viral di media sosial.
Adalah politikus Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya yang mengunggah foto patung naga di bandara internasional tersebut. "Pemandangan baru di Yogyakarta Internasional Airport (YIA) hari ini, Kamis (30/12/2021). Masih gresss...patung naga raksasa di pintu keluar Bandara. Kenapa bukan Patung Garuda atau Patung Pahlawan yg dipasang di sini? Ada temen di Yogyakarta tahu? katanya lewat akun Twitter, @TofaTofa_id pada Kamis (31/12).
Pemandangan baru di Yogyakarta Internasional Airport (YIA) hari ini, Kamis (30/12/2021). Masih gresss...patung naga raksasa di pintu keluar Bandara. Kenapa bukan Patung Garuda atau Patung Pahlawan yg dipasang di sini? Ada temen di Yogyakarta tahu? pic.twitter.com/uWfCYx3XZx--- MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) December 30, 2021
PKS menilai wajar keberadaan patung naga di YIA memicu sorotan, sebab naga tidak dikenal sebagai simbol budaya Indonesia.
"Pertama, wajar ada pertanyaan. Karena naga bukan simbol yang akrab dengan budaya Indonesia," kata Mardani, kepada wartawan, Kamis (30/12/2021). Mardani mengatakan lebih baik diisi oleh simbol yang memiliki akar budaya Indonesia. Sehingga sekaligus bentuk edukasi budaya lokal.