Kemudian, krisis Covid-19 berikut variannya membuat intensitas hidup sesuai dengan apa yang digambarkan sebagai dunia VUCA dalam beberapa tahun terakhir.Â
VUCA adalah akronim yang berarti volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas), kombinasi kualitas yang jika digabungkan mencirikan sifat dari beberapa kondisi dan situasi yang sulit. Ia telah terbukti menjadi kerangka kerja yang berguna bagi dunia selama beberapa dekade terakhir. Ini menggarisbawahi sebuah kesulitan dalam membuat keputusan yang baik dalam paradigma perubahan teknologi dan budaya yang seringkali membingungkan.
Ide VUCA sendiri berasal dari teori kepemimpinan Burt Nanus dan Warren Bennis tahun 1987, yang kemudian digunakan dalam pelatihan militer di US Army War College untuk menggambarkan situasi politik-keamanan yang berubah cepat di era 1990-an, dari keruntuhan Soviet hingga Perang Teluk.Â
Konsep ini kemudian menyebar dengan cepat dalam buku-buku strategi bisnis. Pada tahun 2009, seorang peneliti Amerika dari Institute for the Future (IFTF) di Silicon Valley, Bob Johansen, mengadaptasi konsep ini di banyak industri untuk memandu kepemimpinan dan perencanaan strategi.
Tidak mengherankan, Â seluruh lingkungan bisnis dan organisasi saat ini telah berubah dengan cara yang sangat mirip, seperti peperangan.Â
Dengan pengamatan ini, bagaimana Anda bisa mempersiapkan masa depan yang tidak dapat Anda prediksi?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI