Wali Kota Bandung. Lulusan S2 (Strata 2) di University of California ini dikenal figur yang cerdas dan mampu memanfaatkan peluang. Tidak hanya hebat dan piawai di bidangnya sebagai arsitek, yang telah menyumbangkan lebih dari 50 proyek di lintas negara. Namun, Kang Emil cukup piawai dan tampak sangat aktif, dengan membalas komentar atau pertanyaan yang diajukan masyarakat kepadanya secara langsung. "Saya memperhatikan masukan warga via media sosial juga.
Dan sampai hari Minggu 28 Februari 2015 pun saya masih menerima silaturahmi tokoh-tokoh nasional di Jakarta. Semua saya dengarkan dengan baik," tulisnya di Fanpage FB Ridwan Kamil.
Ternyata, ia masih menyimpan mimpi dan harapan yang besar. "Saya mungkin bisa ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Saya masih ingin menyelesaikan mimpi-mimpi besar di di Bandung, ibukota solidaritas Asia Afrika dan kota desain Unesco ini. Insya Allah banyak hal di Bandung akan menginspirasi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan jernih hati untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017, " tulisnya di Fanpage FB Ridwan Kamil.Â
Keputusan Kang Emil untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017 ini, sesungguhnya telah tersirat sebagaimana disinggung dalam tulisan sebelumnya, posisi Ridwan Kamil belum pasti. Jika dicermati, sesungguhnya bukan Ridwan Kamil yang bimbang, melainkan internal tubuh Partai Gerindra, dalam hal ini Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Mengapa? Tentu saja, Partai Gerindra perlu tembakan jitu dan hitungan yang matang, realistis, dan terutama peluang. Mengingat, maju tidaknya Ridwan Kamil, adalah spekulasi politik persetujuan Partai Gerindra untuk Kang Emil menuju DKI Jakarta, dan melepaskan Provinsi Jawa Barat yang relatif mudah direbut? Atau, malah sebaliknya, meyakinkan Provinsi Jawa Barat di tangan dan mencari calon kuat lain untuk menantang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.Â
Sebelumnya, bulan Januari, Ridwan menemui Prabowo Subianto di sebuah hotel berbintang di pinggiran Jakarta bagian Selatan. Prabowo banyak memberikan nasehat agar Ridwan bekerja dan berprestasi selama memimpin daerah. Prabowo banyak menyampaikan harapan kepada Ridwan. Sebagaimana telah diungkap Tempo edisi 22-28 Februari 2016, Ahmad Muzani menuturkan Prabowo sudah memberi instruksi kepada semua kadernya. Adapun Prabowo juga menyebutkan belum melabuhkan dukungan kepada salah satu bakal calon gubernur. "Saya harus mendengar aspirasi dari bawah," ujarnya.
Apa artinya? Kita lihat saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H