Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasehat Prabowo Subianto Pengaruhi Keputusan Politik Ridwan Kamil?

1 Maret 2016   00:00 Diperbarui: 1 Maret 2016   00:07 3780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wali Kota Bandung. Lulusan S2 (Strata 2) di University of California ini dikenal figur yang cerdas dan mampu memanfaatkan peluang. Tidak hanya hebat dan piawai di bidangnya sebagai arsitek, yang telah menyumbangkan lebih dari 50 proyek di lintas negara. Namun, Kang Emil cukup piawai dan tampak sangat aktif, dengan membalas komentar atau pertanyaan yang diajukan masyarakat kepadanya secara langsung. "Saya memperhatikan masukan warga via media sosial juga.

Dan sampai hari Minggu 28 Februari 2015 pun saya masih menerima silaturahmi tokoh-tokoh nasional di Jakarta. Semua saya dengarkan dengan baik," tulisnya di Fanpage FB Ridwan Kamil.

Ternyata, ia masih menyimpan mimpi dan harapan yang besar. "Saya mungkin bisa ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Saya masih ingin menyelesaikan mimpi-mimpi besar di di Bandung, ibukota solidaritas Asia Afrika dan kota desain Unesco ini. Insya Allah banyak hal di Bandung akan menginspirasi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan jernih hati untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017, " tulisnya di Fanpage FB Ridwan Kamil. 

Keputusan Kang Emil untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017 ini, sesungguhnya telah tersirat sebagaimana disinggung dalam tulisan sebelumnya, posisi Ridwan Kamil belum pasti. Jika dicermati, sesungguhnya bukan Ridwan Kamil yang bimbang, melainkan internal tubuh Partai Gerindra, dalam hal ini Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Mengapa? Tentu saja, Partai Gerindra perlu tembakan jitu dan hitungan yang matang, realistis, dan terutama peluang. Mengingat, maju tidaknya Ridwan Kamil, adalah spekulasi politik persetujuan Partai Gerindra untuk Kang Emil menuju DKI Jakarta, dan melepaskan Provinsi Jawa Barat yang relatif mudah direbut? Atau, malah sebaliknya, meyakinkan Provinsi Jawa Barat di tangan dan mencari calon kuat lain untuk menantang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

Sebelumnya, bulan Januari, Ridwan menemui Prabowo Subianto di sebuah hotel berbintang di pinggiran Jakarta bagian Selatan. Prabowo banyak memberikan nasehat agar Ridwan bekerja dan berprestasi selama memimpin daerah. Prabowo banyak menyampaikan harapan kepada Ridwan. Sebagaimana telah diungkap Tempo edisi 22-28 Februari 2016, Ahmad Muzani menuturkan Prabowo sudah memberi instruksi kepada semua kadernya. Adapun Prabowo juga menyebutkan belum melabuhkan dukungan kepada salah satu bakal calon gubernur. "Saya harus mendengar aspirasi dari bawah," ujarnya.

Apa artinya? Kita lihat saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun