Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hoax Isu Rekayasa Bom Thamrin dan Klarifikasi Isu Email Kedutaan Amerika Serikat

17 Januari 2016   20:42 Diperbarui: 17 Januari 2016   20:42 2354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak peristiwa aksi kelompok bersenjata 14/1, saya mencermati dengan baik isu yang beredar di dunia maya bahwa aksi kelompok bersenjata 14/1 adalah rekayasa aparat keamanan. Sungguh, kebohongan publik tersebut juga deras airnya hingga menjadi perbincangan warung kopi.

Pasca 14/1, para kompasianer yang mengikuti tulisan saya, sudah diisyaratkan bahwa "menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi unit-unit anti teror dari Badan Intelijen Negara (BIN), Polri dan TNI. Apalagi, terselip informasi yang dilontarkan oleh anasir-anasir politik nasional bahwa serangan teror di dua lokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, siang tadi, merupakan pengalihan isu, divestasi freeport dan kontrak karya. Informasi tersebut lumayan memperkeruh situasi pergerakan keamanan nasional".  Jelas, aksi kelompok bersenjata 14/1 yang dilidik secara akurat oleh pihak unit-unit anti teror dari Badan Intelijen Negara (BIN), Polri dan TNI, untuk menghasilkan sketsa pelaku, jenis senjata, bahan peledak, identifikasi korban dalam waktu singkat menjadi terganggu oleh pihak-pihak yang membonceng popularitas aksi kelompok bersenjata 14/1 yang menewaskan orang tak berdosa, dengan isu rekayasa bom Thamrin. Informasi bahwa aksi kelompok bersenjata 14/1 adalah rekayasa aparat keamanan dan pertahanan negara sangat melukai sendi-sendi keamanan dan pertahanan negara yang bersatu padu untuk #KamiTidakTakut dalam melaksanakan tugas melindungi bangsa dan negara dari aksi terorisme.

Patut untuk disimak, saya mengutip akun twitter KopraL Bambang ‏@KopBam, 3:41 AM - 14 Jan 2016 dan 4:00 AM - 14 Jan 2016

 

 

Kemudian beredar audio Bahrun Naim yang membantah tudingan bahwa ia mengendalikan serangan Sarinah dari Suriah. Meski belum dapat terverifikasi dan menjadi tugas pihak unit-unit anti teror dari Badan Intelijen Negara (BIN), Polri dan TNI, untuk menginvestigasi audio Bahrun Naim. 

 

Selanjutnya, isu yang juga tak kalah hebohnya adalah beredarnya screenshoot di media sosial berjudul Emergency Message for U.S. Citizens: Avoid Area Around Sari Pan Pacific Hotel and Sarinah Plaza on Jalan Sudirman Thamrin, Jakarta (Pesan Darurat untuk Warga AS: Jauhi Daerah Sekitar Sari Pan Pacific Hotel dan Sarinah Plaza di Jl. Sudirman-Thamrin). Pesan tertanggal 14 January 14 2016 itu berbunyi sebagai berikut: “This emergency message is being issued to advise all U.S. citizens to avoid the area around Sari Pan Pacific Hotel and Sarinah Plaza on Jalan Sudirman Thamrin, in downtown Jakarta. Preliminary reports indicate an explosion and gunfire has occurred in the general vicinity and situation continues to unfold. Dalam screenshoot itu, terdapat keterangan waktu pukul 06.55 WIB [kotak merah], atau Kamis pagi sebelum terjadinya teror bom. Hal inilah yang menjadi viral dan memicu spekulasi liar.

 

Menyikapi persoalan tersebut, pihak Kedutaan Amerika Serikat mengeluarkan siaran persnya, 

Klarifikasi Waktu Pemberitahuan Darurat untuk Warga Negara AS di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun