Oke, saya akan bahas satu persatu. Menu pertama, Sate Padang Sabar Menanti. Kenapa namanya Sate Padang Sabar Menanti? Pertanyaan yang bagus tapi sayangnya saya lupa nanya sama penjualnya. Mungkin karena ramainya pembeli, jadi para pembeli harus sabar menanti. Karena ada pepatah orang sabar disayang Tuhan. Apalagi yang masih jomblo. Sabar ya mblo, semoga cepet dapet jodoh. Teruslah berusaha dan berdoa. Keep fighting and keep praying!
Soal rasa, Â SPSM ini rasanya seperti halnya sate-sate padang lainnya. Bagi yang tidak suka pedas, bumbu SPSM ini mungkin akan pas dilidah kamu. Terus jika kamu bosen makan sate daging, disini ada menu sate lidah. Ada yang pernah coba?
Menu kedua, Kopi Es Tak Kie. Mengapa namanya Kopi Es Tak Kie (KETK)? Ternyata nama tersebut mempunyai arti. "Tak" itu artinya bijaksana, sederhana dan tidak macam-macam dan "Kie" artinya mudah diingat orang.
Saya tahu kopi ini saat menonton web series Filosofi Kopi The Series "Ben & Jody" di Youtube. Di video itu, Ben mengajak Jody mengunjungi beberapa tempat ngopi yang otentik di Jakarta, salah satunya Kopi Es Tak Kie. Kebetulan kopi tersebut dijual di Festival Kuliner Nusantara. Saya pun penasaran mencoba.
Sebelum membahas soal rasa, saya ceritakan dulu sejarahnya. Tak kenal maka tak sayang. Kata Bung Karno, Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah).
Kopi Es Tak Kie didirikan pertama kali oleh seorang perantau dari Tiongkok bernama Liong Kwie Tjong tahun 1927. Awalnya kedai ini hanyalah sebuah tempat warung kopi yang berada di kawasan petak 9.
Nama Kopi Tak Kie tidak berubah sejak pertama kali didirikan. Maksud dari semua itu adalah bahwa pendiri kopi ingin mengajarkan untuk selalu tampil sederhana dan kerja keras kepada penerusnya. Kopi Es Tak Kie menjual dua jenis kopi yaitu kopi hitam dan kopi susu. Selain kopi es ada juga kopi panas. Saya pesan Es Kopi Hitam.