[caption caption="Vira, dimana kau?"][/caption]
“Kalau besok pagi Anda tidak mengirim tulisan. Maka karir kepenulisanmu akan hancur sebelum Anda jadi penulis.”
Sepenggal kata itulah yang terus terngiang-ngiang di kepala gue malam ini. Besok pagi gue harus kirim email. Bukan 500 kata lagi tetapi 5000 kata. Ini untuk membayar hutang menulis gue yang sudah 4 hari tidak mengirim tulisan.
----
“ Pulau rambut pagi ini dipenuhi awan kumolonimbus(1). Tanda akan segera hujan besar. Kowak malam kelabu(2) sudah kembali ke pulau. Tanda pagi sudah datang. Giliran burung diurnal(3) yang pergi dari pulau untuk menjemput rezekinya.
“Hei mba. Bangun. Ini sudah pagi.”
Perempuan itu diam saja tanpa bersuara. Badannya basah karena keringat. Suhu badannya cukup panas. Kemudianku goyangkan badannya.
“Mba bangun, ini sudah pagi.”
Matanya terbuka. Kemudian mengeluarkan suara gigil.
“Mas, air, Saya haus.” Suaranya tak sekeras saat dirinya hampir ketinggalan kapal. Sangat lemah. Kuambil gelas plastik. Lalu kutuangkan air dari galon ke gelas.
“Nih mba, airnya. Mba sepertinya sakit. Mba istirahat yang cukup ya. Surveinya ditunda saja dulu.