Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menelusuri Inovasi Teknologi Pengolahan Air PALYJA

29 Maret 2016   08:33 Diperbarui: 29 Maret 2016   09:29 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Teknik penggunaan metode gas helium untuk mendeteksi kebocoran jaringan (Ilustasi: Suez)."]

[/caption]

[caption caption="Teknisi PALYJA sedang mendeteksi kebocoran menggunakan Teknologi Helium (dok Palyja)."]

[/caption]

2. Metode Kamera JD7

Metode ini menggunakan kamera yang dapat merekam audio dan visual kebocoran pada pipa primer (>=diameter 300 mm) sepanjang 1 kilometer.  Caranya dengan memasukkan kamera berparasut ke dalam pipa melalui insertion point dengan memanfaatkan kecepatan aliran air untuk menjalankan kamera tersebut. Kebocoran, unknown connection, dan kondisi dalam pipa dapat dilihat audio dan visualnya pada display monitor atau laptop.

[caption caption="Teknisi Palyja sedang mendeteksi kebocoran menggunakan kamera JD 7 (dok Palyja)."]

[/caption]

Pelaksanaan deteksi kebocoran dengan menggunakan kamera JD 7 dapat dilakukan apabila insertion point (coupling flange tee (1) dan gate valve (2)) sudah terpasang pada pipa di dalam permanent atau temporary chamber. Kecepatan minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan kamera ini 0.5 m/s.

3. Metode Suara Correlator

 [caption caption="Ilustrasi leak noise correlator (dok Palyja)."]

[/caption]

Metode ini bekerja dengan gelombang suara dari air yang bocor, merambat melalui pipa. Setelah terdeteksi alat akan mengukur jaraknya ke titik bocor.

Tekniknya, mikrofon atau sensor suara akustik ditempatkan dan terhubung dengan pipa, di dua titik atau lebih. Fungsinya untuk merekam suara yang dipancarkan oleh kebocoran (misalnya suara mendesis) di suatu tempat antara titik-titik. Selanjutnya data suara diproses melalui algoritma matematika. Algoritma akan membandingkan atau berkorelasi antara hasil dua rekaman untuk menentukan perbedaan waktu yang dibutuhkan suara selama perjalanan dari tempat kebocoran oleh masing-masing sensor. Jika jarak antara sensor telah diketahui terlebih dahulu, informasi waktu dapat digunakan untuk menentukan lokasi kebocoran.

Leak Noise Correlator memerlukan informasi yang akurat tentang bahan dan material pipa, untuk dapat melakukan perhitungan  yang akurat. Pengguna alat ini harus memasukkan ukuran dan jenis pipa serta jarak pemasangan satu sama lain. Leak Noise Correlator juga dapat menganalisa tingkat suara dan frekuensi suara untuk menentukan informasi lain tentang kebocoran seperti ukuran dan tingkat keparahan kebocoran pada pipa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun