Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratu Semut

7 Januari 2016   01:23 Diperbarui: 1 April 2017   08:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tak dibayar untuk menjaga tanah.

Kita tak dibayar untuk membantu petani.

Tak pula dibayar untuk ketahanan pangan.

Itu semua memang sudah tugas kita,

menjadi semut dan cacing di dunia ini.

 

Hidup semut ... hidup cacing ...

Hidup semut ... hidup cacing ...

Semua pasukan mengikuti kata sang ratu.

 

Pasukan semut yang membawa terompet, tamborin dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun