Mohon tunggu...
Ni Wayan Shinta Purnamasari
Ni Wayan Shinta Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Universitas Mercu Buana

Ni Wayan Shinta Purnamasari, NIM 43223010165, Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Mangkunegaraan IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

30 November 2024   00:37 Diperbarui: 30 November 2024   00:37 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 10 Dokpri TB2 Etik
Gambar 10 Dokpri TB2 Etik

Kategori Kepemimpinan (Serat Pramayoga karya Ranggawarsita)

Serat Pramayoga karya Ranggawarsita memberikan panduan yang mendalam mengenai kualitas kepemimpinan yang ideal. Dalam karya ini, terdappat beberapa kategori kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk dapat menjalankan tugasnya dengan bijaksana dan efektif, serta membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Setiap kategori menggambarkan peran tertentu yang sangat penting dalam kepemimpinan, dan kesemua prinsip ini saling melengkapi untuk membentuk pemimpin yang utuh.

Seorang pemimpin yang baik harus mampu mewujudkan kehidupan yang baik, atau dalam bahasa Jawa disebut Hang Uripi. Hal ini berarti bahwa pemimpin harus fokus pada pembangunan yang tidak hanya menjamin kelangsungan hidup rakyat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka. Pemimpin harus memastikan bahwa masyarakatnya dapat hidup dalam keadaan yang sejahtera, dengan akses terhadap kebutuhan dasar, serta kesempatan untuk berkembang baik secara sosial, ekonomi, dan pendidikan. Pemimpin yang mampu menciptakan kondisi yang mengarah pada kehidupan yang baik akan dihormati oleh rakyatnya karena ia menunjukkan keberpihakan kepada kesejahteraan mereka.

Kepemimpinan juga memerlukan keberanian untuk berkorban. Dalam konteks ini, Hang Rungkepi mengajarkan bahwa seorang pemimpin tidak boleh hanya mementingkan kenyamanan atau kepentingan pribadi. Ia harus siap berkorban demi kepentingan masyarakatnya, baik itu berupa waktu, tenaga, atau sumber daya lainnya. Pemimpin yang berani berkorban akan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Ini juga mencakup keberanian dalam mengambil keputusan yang mungkin tidak populer tetapi sangat penting untuk kepentingan jangka panjang rakyat atau organisasi.

Pemimpin yang baik juga harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau Hang Ruwat. Kepemimpinan tidak hanya tentang menjalankan rutinitas sehari-hari, tetapi juga tentang kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan atau krisis yang muncul. Pemimpin harus memiliki kejelian dalam menganalisis masalah, serta kebijaksanaan untuk menentukan solusi yang tepat. Dengan kemampuan ini, pemimpin akan dapat menyelesaikan berbagai hambatan yang muncul, serta memastikan bahwa kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan lancar meskipun dalam situasi yang sulit.

Perlindungan atau Hang Ayomi adalah kualitas lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus berperan sebagai pelindung bagi rakyatnya, terutama bagi mereka yang lemah, terpinggirkan, atau rentan. Pemimpin yang memberikan perlindungan akan menciptakan rasa aman di masyarakat, dan rakyat akan merasa dilindungi dari ancaman atau ketidakadilan. Perlindungan ini tidak hanya mencakup perlindungan fisik, tetapi juga perlindungan emosional dan sosial, yang menciptakan stabilitas dalam kehidupan masyarakat.

Selanjutnya, seorang pemimpin juga harus dapat menyala dan memberikan motivasi kepada rakyatnya, yang dalam istilah Hang Uribi berarti menjadi sumber inspirasi dan semangat. Pemimpin yang akan memotivasi rakyatnya untuk terus berjuang, bekerja keras, dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan. Pemimpin yang bisa menjadi teladan dalam memberikan semangat dan energi positif akan membantu rakyatnya untuk berkembang, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun.

Harmoni dan kerukunan adalah aspek penting dalam kepemimpinan yang harus diwujudkan oleh seorang pemimpin. Dalam ajaran Ha Memayu, pemimpin diminta untuk menciptakan suasana yang harmonis di masyarakat, di mana setiap individu merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil. Pemimpin yang tidak hanya menjaga keseimbangan dan keindahan hubungan antar manusia, tetapi juga berusaha mencegah perpecahan dan konflik. Pemimpin semacam ini adalah penyatu yang membawa kedamaian dalam masyarakat.

Pemimpin yang baik juga harus memiliki kemampuan untuk membuat persatuan di antara rakyatnya. Ha Mengkoni mengajarkan bahwa pemimpin harus dapat mengatasi perbedaan dan mempersatukan masyarakatnya. Di tengah perbedaan suku, agama, atau pandangan, pemimpin harus mampu mengarahkan masyarakat untuk bekerja sama demi kepentingan bersama. Dengan menciptakan persatuan, pemimpin akan memperkuat dasar sosial dan politik yang memungkinkan tercapainya tujuan bersama.

Akhirnya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengatur dan menata berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dalam ajaran Ha Nata, pemimpin harus mampu mengelola dan mengatur urusan pemerintahan atau organisasi dengan bijaksana. Ini mencakup perencanaan, pengelolaan sumber daya, serta pengambilan keputusan yang efektif untuk menciptakan sistem yang berjalan dengan baik. Pemimpin yang tahu bagaimana mengelola waktu, anggaran, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun