Mandalika merupakan destinasi wisata unggul yang terletak dibagian selatan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Keindahan Mandalika yang sebelumnya hanya menjadi rahasia masyarakat Pulau Lombok saja. Sekarang telah menjadi bagian dari Wonderful Indonesia yang dikenal oleh wisatawan nasional dan internasional.
Keunggulan wisata Mandalika semakin terpublikasi ketika 2019 telah dinobatkan sebagai salah satu dari lima destinasi wisata di Indonesia yang menjadi Daerah Super Prioritas (DSP). Loyalitas itu, membuat Mandalika menjadi destinasi wisata yang dibangun megah dengan prasana wisata berkulitas dan bertaraf internasional.
DSP Mandalika semakin terkemuka setelah diresmikannya Pertamina Mandalika International Circuit (Sirkuit mandalika) oleh Presiden, Joko Widodo sebagai lokasi ajang balap motor Idetmsu Asian Talent Cup (IATC) dan World Super Bike (WSBK) pada 19-21 Nopember 2021.
Pada bulan Maret 2022, Sirkuit Mandalika akan dijadikan sebagai tuan rumah untuk kompetensi balap motor bergensi di dunia yakni MotoGP.
Keberadaan Sirkuit Mandalika yang dikelilingi dengan panorama alam yang menakjubkan, membuat Sirkuit Mandalika memiliki ciri khas unik tersendirinya. Bahkan Kehadiran Sirkuit Mandalika digadang-gadang akan mengalahkan keberadaan Sirkuit Sepang di Malaysia yang terletak dikawasan kelapa sawit.
Sport Tourisms of Mandalika.
Selain menyajikan sport tourism (wisata olahraga) untuk ajang balap motor bertaraf internasional, lanskap Mandalika juga sangat cocok sebagai tempat wisata olahraga lainnya. Letak yang berada diwilayah perbukitan dan gunung bisa dimanfaatkan sebagai wisata trekking, motor cross, camping dan paralayang.
Keberadaan ombak yang menantang adrenalin diseputaran pantai di DSP Mandalika bisa dijadikan sebagai wisata olahraga selancar ataupun jenis olahraga air lainnya. Â Selain itu, wisatawan yang datang ke DSP Mandalika bisa menikmati petualang river tubbing dan river rafting di Desa Aiq Darek.
Sedangkan untuk berwisata sembari bersepeda, para wisatawan bisa mengunjungi Desa Wisata Hijau Bilebante. Di desa itu, wisatawan akan dimanjakan dengan suasana pedesaan yang asri dan udara yang sangat menyejukkan.
Adapun untuk rekomendasi pantai sebagai lokasi surfing, para perselancar bisa mengarungi kerasnya ombak di Pantai Selong Belanak, Pantai Tanjung Aan, Pantai Gerepuk, Pantai Seger dan Pantai Mawi yang berada sekitar 30 menit dari DSP Mandalika. Jadi dari pada menghabiskan banyak uang dan waktu untuk pergi surfing ke luar negeri, lebih baik mencintai kekayaan alam yang dimiliki di negeri sendiri dengan tetap berwisata di Indonesia aja.
Rekomendasi untuk kegiatan camping selanjutnya, para wisatawan bisa mencobanya di Bukit Merese. Ketika matahari mulai terbit, para wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan dari ketinggian Bukit Merese yang sangat menakjubkan. Celotehan deburan ombak yang berirama akan mengundang decak kagum bagi para wisatawan. Â Di kala sang surya terbenam merupakan objek pemandangan yang paling terbaik dan ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Selain menikmati nuansa alam yang indah, wisatawan terkadang akan melihat puluhan kerbau dari masyarakat setempat yang sedang mencari makan di Bukit Merese.
Di lansir dari Jawa pos.com, DSP Mandalika beberapa tahun terakhir juga telah dijadikan sebagai lokasi kompetensi wisata olahraga bergensi. Seperti, kompetensi TNI Marathon yang mengudang ribuan pengunjung dan atlet nasional maupun internasional, event paralayang oleh Trip of Indonesia di Kuta Beach Park, event motorcross di Pantai Seger, dan event surfing bertaraf internasional di Pantai Seger.
Tourist Village of Mandalika
DSP mandalika juga kaya akan wisata budaya di desa dengan keariafan lokal yang tetap dipertahankan masyarakat setempat hingga kini.
Wisata Desa Sade yang terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah merupakan desa yang semua rumah penduduk terbuat dari atap alang-alang, dinding terbuat dari pagar bambu, dan lantai terbuat dari bahan campuran tanah dan abu jerami. Masyarakat suku sasak yang tinggal di Desa Sade, setiap satu minggu sekali akan mengempel lantai mereka menggunakan kotoran kerbau ataupun sapi. Â Mereka percaya dengan ritual tersebut dapat mengusir nyamuk. Di wisata Desa Sade ini, para wisatawan dapat melihat berbagai pertunjukan tradisional adat suku sasak, baik itu berupa seni gamelan, gendang beleq, peresean dan sebagainya. Untuk lokasi Desa Sade sangat strategis karena berada dijalur sebelum menuju DPS Mandalika.
Di wisata Desa Sukarara yang terletak di Kecamatan Jonggat yang tak jauh dari lokasi DSP Mandalika. Para wisatawan yang berkunjung bisa membeli kain tenun dan sekaligus belajar menenun. Di Desa Sukarara, setiap perempuan yang tinggal dikampung itu wajib belajar menenun. Setiap kain tenun yang dihasilkan memiliki makna tersendirinya.
Wisata desa rekomendasi selanjutnya, para wisatawan bisa mengunjungi Desa Bonjeruk. Desa ini merupakan salah satu desa tertua yang berada di Kabupaten Lombok Tengah dan menjadi saksi peradaban perjuangan masyarakat setempat untuk meraih kemerdekaan. Di Desa Bonjeruk, wisatawan akan dibawa kepada kenangan sejarah dengan bangunan- bangunan peninggalan sejarah yang masih kokoh pada masa penjajahan Belanda. Selain itu, Desa Bonjeruk juga mempunyai atraksi kesenian wayang, rudat, dan sebagainya.
Sebenarnya masih banyak wisata budaya di desa yang akan membuat para wisatawan terpesona terhadap DSP Mandalika. Seperti, tradisi Bau Nyale (menangkap cacing laut) yang dipercaya cacing-cacing tersebut sebagai jelmaan dari legenda sang putri Mandalika. Â Untuk tradisi Bau Nyale diadakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada bulan Februari atau Maret di Pantai Seger dan pantai lainnya yang berada di DSP Mandalika.
Terlepas dari segala keunggulan DSP Mandalika yang kini dijadikan sebagai tempat wisata berkelas. Pemberdayaan masyarakat lokal merupakan salah satu aspek yang harus diutamakan. DSP Mandalika dapat berjalan sesuai dengan harapan dan menjadi unggulan Indonesia ketika masyarakat lokal berperan aktif dalam kegiatan pariwisata di kawasan tersebut.
Pemberdayaan masyarakat lokal bisa dilakukan dengan cara- cara yang sederhana. Seperti, mengutamakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, membantu dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) baik itu berupa hasil cinderamata kain tenun ataupun pakaian serta membekali edukasi tentang lingkup usaha kegiatan parisiwata kepada masyarakat setempat.
Dengan terciptanya pemberdayaan masyarakat lokal yang tepat dapat membangun dan mendukung DSP Mandalika menjadi salah satu destinasi wisata populer dan menjadi bagian dari program Wonderful Indonesia yang kian mendunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H