Hai Purnama, iya kamu Bulan Purnama
Ku sapa ramah kau malam ini
Dan ku harap bukan yang terakhir kali
Terimakasih telah menyinari langkah kecil pendaki gunung ini
Dalam kisahnya mencapai puncak ditengah gulita
Sinarmu membuka banyak jalur pendakian
Namun, kau buka itu bukan untuku sampai puncak
Kau perlihatkanku badai besar di puncak sana
Dan, ternyata...
Kamu baik sekali, nyawaku bisa hilang jika kau hanya diam
//
Benar, mendaki tak melulu soal puncak
Yang terbaik adalah bisa kembali
Membawa mimpi ke tempat lebih tinggi
Memaksakan hanya akan menjadi celaka
Baik aku bawa turun saja kisah perjalanan ini
Sebagai bekal di bawah nanti
Daripada nyawa hilang tak berarti
Sebab ada banyak kawan menanti
Untuk kubagi kisah tak biasa ini
Dari berbagai segi persepsi manusiawi
//
Ada banyak mimpi yang harus dibangun kembali
Perjalananku mungkin tak sedekat ini
Dan Purnama, ku yakin akan selalu hadir disini
Setiap bulan silih berganti
Kamu tetap terpatri
Tetap menyinari langkah kecil kaki ini
Mencapai puncak yang abadi
Suatu saat nanti...
(ek)
[Kota Hujan, 4/12/2017]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H