Mohon tunggu...
ekafolks
ekafolks Mohon Tunggu... Freelancer - amorfati

Sekali berarti sudah itu mati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Purnama Gulita

6 Desember 2017   08:45 Diperbarui: 6 Desember 2017   08:56 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Purnama, iya kamu Bulan Purnama

Ku sapa ramah kau malam ini

Dan ku harap bukan yang terakhir kali

Terimakasih telah menyinari langkah kecil pendaki gunung ini

Dalam kisahnya mencapai puncak ditengah gulita

Sinarmu membuka banyak jalur pendakian

Namun, kau buka itu bukan untuku sampai puncak

Kau perlihatkanku badai besar di puncak sana

Dan, ternyata...

Kamu baik sekali, nyawaku bisa hilang jika kau hanya diam

//

Benar, mendaki tak melulu soal puncak

Yang terbaik adalah bisa kembali

Membawa mimpi ke tempat lebih tinggi

Memaksakan hanya akan menjadi celaka

Baik aku bawa turun saja kisah perjalanan ini

Sebagai bekal di bawah nanti

Daripada nyawa hilang tak berarti

Sebab ada banyak kawan menanti

Untuk kubagi kisah tak biasa ini

Dari berbagai segi persepsi manusiawi

//

Ada banyak mimpi yang harus dibangun kembali

Perjalananku mungkin tak sedekat ini

Dan Purnama, ku yakin akan selalu hadir disini

Setiap bulan silih berganti

Kamu tetap terpatri

Tetap menyinari langkah kecil kaki ini

Mencapai puncak yang abadi

Suatu saat nanti...

(ek)

[Kota Hujan, 4/12/2017]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun