Berdasar pada pemahaman tersebut, ada baiknya mengetahui hal apa saja yang harus ada dalam rukun khutbah jumat. Berikut tongkronganislami.net sajikan ketentuan yang harus ada dalam khutbah jumat.
Syarat dan Rukun Pertama Ucapan Puji syukur kepada Allah SWT.
Ucapan puji-pujian adalah salah satu ucapan yang syarat akan makna ungkapan terimah kasih kepada Sang Pemberi. Ucapan tersbut menjadi salah satu rukun khutbah jumat berdasar pada sabda Nabi SAW yang berbunyi:
كُلُّ كَلاَمٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ باِلحَمْدِ لِلَّهِ فَهُوَ أَجْذَم
Semua perkataan yang tidak dimulai dengan hamdalah maka perkataan itu terputus. (HR. Abu Daud)
Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ia berkata: bahwasanya; Apabila Rasulullah saw menyampaikan khutbah pada hari Jum’at beliau memuji Allah, suaranya lantang, dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan panglima perang yang sedang memberikan komando kepada bala tentaranya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian selalu waspada di waktu pagi dan petang. Aku diutus antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yakni jari telunjuk dan jari tengah). Kemudian beliau melanjutkan bersabda: Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat. Kemudian beliau bersabda: Aku lebih utama bagi setiap muslim daripada dirinya sendiri. Karena itu, siapa yang meninggalkan harta, maka harta itu adalah miliki keluarganya. Sedangkan siapa yang mati dengan meninggalkan hutang atau keluarga yang terlantar, maka hal itu adalah tanggungjawabku. (HR Muslim)
Syarat dan Rukun Kedua Membaca Shalawat
Shalawat kepada Rasulullah SAW ada berbagai macam bentuk, ada yang panjang dan ada pula yang pendek. Shalawat dalam khutbah jumat dapat berupa lafadz yang sederhana maupun lafadz yang lengkap seperti mencantumkan ucapan salam kepapada keluarga maupun sahabat nabi. Ucapan shalwat ini juha harus jelas tertuju kepada Nabi Saw, tidak cukup hanya dengan kata ganti atau dhomir.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Muhamamd
Karena merupakan kewajiban khatib, maka ucapan tersebut harus ada dalam khutbah pertama maupun kedua. Perlu dipahami bahwa ucapan shalawat ini tidak mengharukan adanya komponen pemberian salam kepada keluarga Nabi SAW. Tapi tidak ada salahnya dilengkapi dengan ucapan yang tertuju kepada keluarga nabi maupun sahabat nabi.