seberapa sering kita melihat di sekitar kita ketika ada yang terkena musibah lebih mementingkan untuk ramai-ramai mempublikasikan daripada menolong. lantas media yang katanya sosial alias media sosial yang tempo hari kita pakai, namun penggunanya tidak memiliki rasa sosial empati yang tinggi. Kita di arahkan untuk lebih memviralkan kejadian daripada mengutamakan kepentingan yang bermanfaat
4. Terpenjara
Ketika perangkat teknologi butuh di charge, kita sangat membutuhkan listrik dan sangat ketergantungan. artinya kita tidak bisa jauh dari listrik. bukankah itu artinya kita terperangkap oleh penjara yang tak kasat mata ?
5. Teknologi yang bekerja, bukan Manusia
Sekarang banyak pekerjaan yang sudah hilang digantikan teknologi. Disamping hemat anggaran, pertimbangan efisiensi kerja menjadi pertimbangan kebanyakan perusahaan. kita sebagai manusia dipaksa untuk reskilling agar bisa beradaptasi dengan masifnya penggunaan mesin otomatis dalam berbagai lini industri perusahaan. Artinya kita tidak laigi bersaing dengan manusia dalam bekerja, namun bersaing dengan mesin. Dua keahlian yang harus dimiliki pekerja saat ini agar tetap eksis adalah Critical Thinking dan Problem Solving, karena mesin akan mengambil alih pekerjaan yang sifatnya administratif. maka dengan dua keahlian itu kita bisa tetap eksis di dunia kerja
6. Buku adalah jendela dunia ?
Cobalah kamu perhatikan sekitar. Lebih banyak yang membaca buku atau HP. Frasa Jendela Dunia kini tergantikan dengan dengan layar sentuh yang hampir dimiliki oleh seluruh masyarakat indonesia. Kita yang sekarang kini lebih menyukai untuk mendownload pdf dibandingkan dengan membaca buku. bahkan sejak usia dini, orang tua seakan memasrahkan keseharian dengan kedekatan terhadap gadget.