Mohon tunggu...
Wawan Rhee
Wawan Rhee Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Gardapati Link

Berbagi Celoteh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Fizi Nggak Ada Akhlak", Bukti Kita Doyan Framing?

1 Juni 2020   16:33 Diperbarui: 25 Juni 2020   14:13 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Coba deh digugling apa cita-cita Fizi ! Di masa depan ia memiliki impian untuk menjadi tukang angkut sampah. Alasannya karena ia senang melihat lingkungannya bersih dan sehat.

Menjadi tukang angkut sampah, menandakan Fizi adalah bocah out of the box. Gimana gak keren, di usai yang masih segitu, ia mulai berpikir tentang lingkungan yang saat ini banyak dikampanyekan negara-negara maju.

Cuma, karena framing yang mengubah persepsi kita tentang tukang angkut sampah adalah cita-cita yang nggak lazim bagi anak-anak.

Walaupun yang diframing adalah tokoh kartun, tapi ini adalah permasalahan yang saya anggap serius. Kita nggak usah ikut-ikutan baper. Sampe harus menonjolkan tingkah konyol khas anak-anak melalui bermacam-macam konten yang tujuan untuk membully Fizi. Termasuk mengukur kadar akhlak bocah yang belum baligh. Kalian terlalu tega, biarkan itu menjadi urusan Tuhan.

Fizi hanya anak TK. Yah, paling banter umurnya 6 tahunan. Bukannya dalam kehidupan yang sesungguhnya kita merasa gemes atau kalo ada anak-anak yang kelakuannya niru gaya orang gede. Buat kalian yang punya adik, atau anak sekalipun pasti merasakannya.

Trus, ngapain kita harus heboh karena kelakuan Fizi?

Upin & Ipin adalah realitas kehidupan yang dikemas dalam serial animasi. Sebenarnya, masih ada beberapa karakter yang tak kalah nyeleneh dari Fizi. Tapi saya rasa gak perlu dipikirin dan gak perlu kita bahas. Dunia anak-anak udah kayak gitu dari jaman dulu sampe sekarang.

Jangan sampai framing Fizi membuat kita untuk menyimpulkan yang nggak-nggak. Karena yang ditonjolkan hanya sisi negatifnya aja. Padahal ada banyak kebaikan yang dimiliki sebagaimana manusia diciptakan.

Fizi hanya adalah contoh bagaimana framing selalu ada dalam kehidupan kita. Sejak bangsa ini terbelah dengan dua golongan yang nggak pengen saya sebutin istilahnya, framing selalu berhasil menghasut pola pikir terhadap objek yang dianggap berseberangan dan tidak seideologi.

Terlebih bagi mereka memiliki fanatisme berlebih. Entah pada pandangan politik atau apa saja, framing memaksa kita untuk menutup mata pada satu sisi aja. Kita cuma pengennya "mencerna" sesuatu secara mentah-mentah tanpa melihat secara utuh.

Sebaliknya, bagi penganut fanatisme framing juga menyajikan sesuatu yang serba baik tanpa cela. Bahkan framing membuang seluruh aspek negatif yang mungkin porsinya jauh lebih banyak dan bisa mendatangkan musibah di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun