Mohon tunggu...
Wawan Rhee
Wawan Rhee Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Gardapati Link

Berbagi Celoteh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Fizi Nggak Ada Akhlak", Bukti Kita Doyan Framing?

1 Juni 2020   16:33 Diperbarui: 25 Juni 2020   14:13 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjudge Fizi sebagai tokoh slengean sah-sah mas bro sekalian. Kesal sekalipun boleh. Itu hak abang adek sekalian. Cuma, apa kita yakin gak pernah melakukan seperti apa yang Fizi perbuat? Apakah kita juga yakin teman main kita gak ada yang "eneg" dengan cara bergaul kita? Silakan flashback deh.

Saya jelasin dikit biar kita sama-sama paham.

Panggilan Intan Payung oleh Fizi ke Ehsan itu bukan ejekan. Itu panggilan akrab kepada orang yang bener-bener dianggap paling dekat, sahabat misalnya. Nah, mungkin ada diantara kita yang memanggil teman atau sahabat dengan panggilan "item" karena kulitnya gelap.

Atau nambahin nama belakang karena ciri khasnya, misalnya Joni Gagap karena ngomongnya terbata-bata.

Bahkan ada yang paling durjana. Ketika kita masih seumuran Fizi, ada teman yang kita sapa dengan nama bapaknya. Misalnya sebutan Qomar karena bapaknya bernama Qomar. Coba, kita sama bangornya kan dengan Fizi?

Fizi sama sekali tidak ada niatan mengejek Ehsan dengan panggilan Intan Payung. Ia menganggap Ehsan sebagai sahabatnya terdekatnya. Terlebih keduanya merupakan teman sebangku di Tadika Mesra. Bahkan konon, Fizi adalah tempat Ehsan curhat.

Jadi, kalau kamu masih menganggap sapaan Intan Payung Fizi ke Ehsan adalah ejekan dan pembunuhan karakter, bisa jadi masa kecilmu yang kurang bersahabat.

Beda cerita kalo panggilan tidak biasa itu ditujukan kepada orang yang nggak akrab. So pasti bisa menimbulkan ketersinggungan. Bisa-bisa ada hantaman telapak tangan mendarat di pipi. Plaakkk....

Saya menganggap Fizi hanyalah korban. Ia hanya menjadi objek penderita dari kegemaran kita terhadap framing. Mata kita hanya fokus pada kelakuan "nyeleneh" Fizi, lalu menghujatnya tak ada akhlak. Kita ogah memahami bahwa Fizi hanya bocah polos yang masih sangat membutuhkan bimbingan.

Framing membuat kita hanya memandang suatu peristiwa tidak secara utuh. Tujuanya untuk pembentukan opini atau menggiring persepsi publik terhadap sebuah peristiwa. Ini biasa dilakukan oleh media-media untuk tujuan tertentu.

Framing Fizi emang nggak bohong. Fizi emang gitu adanya. Tapi meniadakan informasi yang seharusnya disampaikan. Termasuk tidak melihat sisi lain dari Fizi yang juga patut kita ketahui bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun