6. Trauma Fisik: Luka Kecil, Rasa Tidak Nyaman Besar
Trauma fisik, seperti menggigit pipi atau gusi secara tidak sengaja, bisa menjadi pemicu timbulnya sariawan. Luka kecil ini dapat membuka jalan bagi infeksi bakteri atau virus yang kemudian menyebabkan sariawan.
7. Perubahan Hormonal: Pengaruh Siklus Kehidupan
Perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, atau masa pubertas, dapat memengaruhi keseimbangan kimia dalam tubuh. Hal ini dapat berkontribusi pada munculnya sariawan pada beberapa individu yang sensitif terhadap perubahan hormonal.
8. Penggunaan Obat-obatan: Efek Samping yang Tidak Diinginkan
Beberapa obat-obatan tertentu, seperti obat penghilang rasa sakit non-steroid (NSAIDs) atau obat penurun tekanan darah tertentu, telah diketahui dapat menyebabkan sariawan sebagai efek samping. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mencurigai bahwa sariawan Anda mungkin terkait dengan penggunaan obat-obatan tertentu.
*Kesimpulan
Meskipun sariawan umumnya bukan masalah kesehatan serius, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi individu yang mengalaminya. Dengan memahami penyebab-penyebab yang mungkin menyebabkan sariawan, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga pola makan sehat, mengelola stres, dan menghindari faktor pemicu lainnya. Jika sariawan Anda sering kambuh atau terasa sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H