Mohon tunggu...
Wawan Periawantoro
Wawan Periawantoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Punya usaha kecil-kecilan

Seorang ayah sederhana yang terus berusaha membuat keluarga bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Adian Napitupulu Beri 'Sentilan Pedas' ke Fahri Hamzah yang Pertanyakan Komitmen Perjuangannya

13 Mei 2022   17:35 Diperbarui: 13 Mei 2022   17:45 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adian Napitupulu mendadak trending di Twitter pada Jumat (13/5) usai surat terbukanya untuk Fahri Hamzah diposting oleh akun Twitter @Paltiwest.

Alasan Sekjen Pena 98 tersebut membuat pernyataan yang ditujukan ke Fahri Hamzah adalah karena sebelumnya Fahri merespon sebuah tweet yang menampilkan foto Adian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko tentang aktivis '98. Fahri pun juga menambahkan pesan kepada generasinya yang intinya jangan membiarkan rakyat menderita.

Adian pun merasa bahwa pernyataan Fahri dalam cuitan tweet-nya seolah ditujukan pada dirinya dan Budiman. Pasalnya di foto itu hanya ada mereka berdua dna bukan foto orang banyak. Tak ayal, Adian merasa Fahri seolah-olah mempertanyakan komitmen perjuangan dan komitmen kerakyatan dirinya dan Budiman setelah 24 tahun reformasi. 

Adian pun mengajak Fajri untuk mengingat masa lalu, terutama di tahun-tahun setelah 1998 , saat rakyat memperjuangkan haknya dan negara. Bahkan setahun berselang, Fahri telah menjadi staf ahli di MPR dan di tahun 2004, Fahri menjadi anggota DPR. Sedangkan Adian dan kawan-kawannya masih ditangkap dan dipukuli bahkan hingga 2010. 

Bahkan keberadan Fahri di gedung DPR dan di komisi terkait Hukum dan HAM tak membantu kala DPR RI pada tahun 2007 memutuskan penghentian penyidikan kasus Trisakti dan Semanggi.

Dan saat Adian akhirnya terpilih menjadi anggota DPR, meski Fahri sudah kembali terpilih ketiga kalinya, Adian pun kembali kecewa dengan Fahri. 

Fahri dan sebagian anggota DPR mengubah UU MD 3 yang menyebabkan partai pendukung capres yang kalah bisa menguasai pimpinan DPR. Dan akhirnya hal inilah yang membuat Fahri bisa mengambil tahta menjadi salah satu pimpinan DPR. Menurut Adian cara ini tidak sehat dna tidak sportif.

Adian pun kembali menyinggung bahwa senyatanya DPR harus bisa membantu memperjuangkan aspirasi rakyat. Dan Adian tidak melihat Fahri pernah melakukannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun