HIV dan AIDS katanya, bukan suatu penyakit. Ini adalah virus yang menurunkan kekebalan tubuh. Menyerang sel darah putih CD4 sehingga virus dan bakteri mudah masuk.
Pada saat kondisi tubuh lemah, maka bakteri Tuberkulosis (TBC) yang banyak di Indonesia paling mudah masuk. Selanjutnya bakteri ini menggerogoti paru-paru dan merusak pernapasan.
Orang yang terinfeksi HIV AIDS banyak meninggal gara-gara gangguan pernafasan. Entah itu kanker paru-paru, hingga meningitis dan diare akut.
Melalui hasil diskusi dan belajar selama ini, Bekas Kepala Biro Antara di PBB, New York ini mengetahui, sulitnya memberikan pemahaman tentang HIV AIDS bersumber dari kesalahan cara berkomunikasi.
“Cara kita berkomunikasi tidak tepat. Tidak lihat latar belakang. Tanpa melihat orang itu mengerti atau tidak. Cara bicara dengan mahasiswa tentu beda dengan pekerja,” jelasnya.
Ramdani sebelum terjun ke organisasi ini lama menekuni kerja di Kantor Berita Antara. Pernah jadi koresponden di Timor-timur saat referendum, wartawan istana di era Presiden Gus Dur, hingga kepala Biro di PBB pada 2000-2004.
Sempat kerja program kemanusiaan pasca Tsunami Aceh. Lanjut bergabung sebagai Juru Bicara PT Freeport di Jakarta, terakhir jadi pengelola program CSR PT Gajah Tunggal.
Untuk program HIV AIDS ini, Ramdani sudah membuat satu karya buku berjudul "Jangan Bawa Pulang HIV". Buku ini menceritakan hasil wawancara banyak pihak, mengungkapkan semakin banyaknya ibu rumah tangga terinfeksi HIV AIDS, dan cerita dua perempuan terjangkit virus ini.