Aku turut dalam rangkaian gerbong kereta senja malam itu,
Kereta Ibu namanya.
Hujan turun di setengah perjalananku
Suaranya menenggelamkan teriakan sendu
Bocah 7 tahun yang merengek manja pada sang Ibu.
Di luar gelap sekali
Aku duduk di samping jendela bagian kiri
Kutatap kegelapan itu sesekali
Tak ada cahaya, tak ada hati
Petir menyambar
Bocah di sampingku berteriak histeris,
Sambil mulutnya komat-kamit memanggil nama Ibunya.
1 Jam berlalu
Bocah itu masih memanggil-manggil Ibunya
Entah kemana Dia adanya
"Ibunya kemana Dik?" tanyaku
Bocah itu tersenyum sejenak padaku
dan kembali memanggil, menyebut nama Ibunya
: Ibuku tidak kemana-mana mas, Dia dekat
Justru saya yang sering pergi menjauhiNya
Kediri, 2020
WD Santosa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H