Mohon tunggu...
Wawan Dwi Santosa
Wawan Dwi Santosa Mohon Tunggu... Human Resources - Writer

Penulis di @sastratetangga, Owner @elangmartialarts, Praktisi HR, Martial Arts Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri di Sebelah Sana

30 Juni 2020   20:00 Diperbarui: 30 Juni 2020   20:04 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temanku

Aku ingin bercerita

Tentang kisah di negeri di sebelah sana

Negeri tempat semut-semut berkumpul manja

Dan mati karena diabetesnya

Negeri tempat ular-ular mendesis

Dan memakan mangsanya dengan sadis

Negeri tempat belalang berloncatan

Dan melumat habis habis dedaunan

Tanpa peduli kupu-kupu dan kumbang yang lain kelaparan

Negeri tempat kebohongan dan keserakahan 

dibungkus dengan rapat-rapat

dalam puluhan, ratusan 

atau bahkan ribuan rapat-rapat

para konglomerat yang berjiwa mlarat

Di negeri itu

Pelacur dan pesulap sangat dihormati

dihargai dan ditaati

Melebihi rakyatnya sendiri

Yang telah begitu setia melayani

dengan sepenuh hati

Temanku

Karena banyak pesulap yang dihormati

Jadi jangan heran

Kalau di negeri itu banyak sekali

atraksi-atraksi sulap setiap hari

Kau akan terkejut dengan trik-trik sulap yang bonafide dan berkelas

Dari para pesulap kesohor itu

Semua bisa disulap olehnya dalam seketika.

Lihai sekali

Yang salah jadi benar

Yang benar jadi salah

Masalah kecil jadi besar

Masalah besar jadi kecil

Yang mudah dipersulit

Yang sulit dibuat tambah sulit

bahkan diperumit

Itu belum kalau sang pesulap

berkolaborasi dengan para pelacur di negeri itu

Heh.

Kebenaran bisa disembunyikan

Kesalahan diumbar ke permukaan

Tentunya dengan bumbu-bumbu dan penyedap rasa

Yang memabukkan dan mematikan

Temanku

Di negeri itu, banyak hal yang sulit kau mengerti

Kediri, 2020

WD Santosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun