"Makasih Nur", aku melanjutkan bicara, kamu selalu ada di kala aku dalam kesusahan", timpalku, Nura hanya mengangguk pelan sambil menatapku, "semesta seolah tak bersahabat tapi yakin semua itu ada tujuan yang tersimpan, sekalipun tidak selalu menyenangkan paling tidak akan mendewasakan kita". Nura meyakinkan dan meneguhkanku.
 Aku larut dalam dekapan hangat penuh simpati dari Nura Mahalia sahabat sejatiku, perlahan dalam dekapan itu lepaslah semua beban dan keluh dengan sendirinya, awalnya menggunung tapi kini mulai mencair yang dicairkan oleh sahabatku. "Terimakasih Nur atas segalanya" bisik hatiku lirih. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!