Jamaludin berdiri di atas angkot memandang taman kota di depannya.., tampak di sana sepasang muda-mudi yang sedang memadu kasih.., ah tampak bahagia sekali mereka berdua..
Jamaludin merasakan sesak luar biasa membara dalam dadanya
Jamaludin adalah orang yang sedang menangis di atas kebahagiaan orang lain
Jamaludin lalu memalingkan mukanya tapi apa daya dorongan dalam dirinya membuatnya kembali harus melihat dua orang yang sedang beradu kasih itu di depannya itu
Jamaludin adalah orangnya, yang lalu berlari menjauh.., tempat yang jauh adalah tujuannya meski dia tak tahu dimanakah itu tempat yang jauh itu sebenarnya…
Jamaludin adalah orangnya, yang lalu tiba-tiba sudah berada di atas pohon jambu di dekat kandang kuda
Kandang kuda yang penuh dengan bunga mawar, disela asap rokok yang mengebul kencang dari sisa waktu yang masih kau dapati untuk bernafas…
Kandang kuda yang penuh dengan warna kelam
Kandang kuda yang terasa kecil dan terlalu sempit untuk disebut kandang kuda
Jamaludin adalah orangnya, yang sesaat kemudian berjalan di atas kolam ikan
Kolam ikan yang penuh dengan rongsokan mobil dan rambu-rambu lalu lintas yang bergelimpangan tanpa beraturan
Kolam ikan yang begitu luas, terlalu luas untuk bisa disebut sebagai kolam ikan
Jamaludin lah orangnya, yang menatap kosong apa saja yang dilihatnya.., tatapan kosong yang teramat kosong dan terlalu kosong untuk bahkan bisa menyadari hal aneh yang ada disekitarnya
Pada saat mana gerusan dalam hatimu itu terasa begitu perih tak terperi yang lalu menyita setiap energi yang kau punya, menyedot semua waktu dan pikiran maka bisingnya kebisingan yang paling bising adalah hal yang tak lagi bisa kau dengar.., maka keramaian stadion yang penuh dengan bonek dan holigan lalu hanya jadi suara hampa yang bahkan tak menarik perhatianmu
Sebagaimana Jamaludin yang lalu menyandarkan tubuhnya pada batu karang disamping gerobak sapi
Gerobak sapi yang terpekur diam dalam alunan senja hari
Dan jaket kulit yang tergantung di dinding beton tak bergerak oleh angin yang tidak berhembus
Dan obat nyamuk elektrik yang terparkir rapi di atas monitor komputer, melamun beku dalam posisinya sebagai benda mati
Lalu terang bulan yang terangnya seperti siang, lalu mengingatkan kita untuk jangan tidur sore-sore
Dan Jamaludin adalah orangnya yang lalu diajak bermain di luar
8 Juni 2011
21.09
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H