Mohon tunggu...
Wawan
Wawan Mohon Tunggu... Guru - Pendidik Bidang Seni dan Kriya

Belajar dari dan dimana saja

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perpaduan Robotika dan Alam dalam Pembuatan Batik Tulis

12 November 2021   09:15 Diperbarui: 14 November 2021   07:02 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta KKSI SMKN 14 Bandung dan Hasil Kegiatannya (Sumber dokumen pribadi)

Judul artikel ini penulis sengaja pinjam dari terjemahan Tema KKSI Kriya kreatif Batik dan tekstil  tahun 2021 agar lebih menarik. Judul aslinya adalah "The Blend of Robotics and Nature in the Manufacture of Written Batik" adalah proses menciptakan batik tulis yang menggabungkan tenik robotika dengan menggunakan bahan pewarna alami dari tumbuhan. Penasaran? Yu lanjut bacanya...

Siapa yang tidak mengenal batik?

Batik mempunyai pengertian yaitu kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi di atas kain mori. Batik berasal dari kata amba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik. Kalau jaman dulu disebutnya ambatik.

Batik bukan hanya sekedar selembar kain unik yang beri motif. Batik juga menyimpan filosofi tentang ketekunan, kegigihan dan kebanggaan. Beberapa tahun lalu batik menjadi bahan perbincangan karena diklaim sebagai budaya bangsa lain. Namun pada tanggal 2 Oktober 2009 United Nation of Educational Scinetific and Cultural Organisation (UNESCO) menetapkan batik  menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia. Maka tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai hari batik nasional di Indonesia.

Di sekolah menengah kejuruan (SMK) batik sudah diarahkan menjadi mata pelajaran bahkan menjadi sebuah nama jurusan/kompetensi yaitu kompetensi keahlian kriya kreatif batik dan tekstil. SMK di Jawa Barat yang membuka jurusan ini diantaranya adalah SMKN 14 Bandung, SMKN 3 Tasikmalaya dan SMKN 1 Gunungjati Cirebon. Tentunya banyak SMK-SMK lain di wilayah luar provinsi Jawa Barat yang membuka jurusan ini bahkan di luar jawa juga tidak sedikit SMK yang membuka jurusan ini.

Pemerintah dalam hal ini Direktorat SMK dengan SEAMEO Center dalam masa pandemi ini meyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam jaringan (Daring) Kamp Kreatif Siswa SMK Indonesia (KKSI) yang bertujuan untuk: 1. Menggali potensi yang dimiliki oleh para peserta (siswa) dalam pengembangan Batik Tulis, 2. Menantang kreatifitas serta inovasi dari peserta dalam mengembangkan Batik Tulis, 3. Menghasilkan produk inovatif berbasis Batik, 4. Memanfaatkan potensi berwirausaha di bidang pengembangan Batik Tulis.

Kamp Kreatif Siswa SMK Indonesia (KKSI) adalah pembelajaran daring untuk siswa  telah diselenggarakan sejak 2019 oleh Direktorat SMK, SEAMEO Center, serta diampu oleh SMK dan didampingi oleh Industri dan dan Institusi pendamping. Adapun latar belakang penyelenggraan kegiatan tersebut adalah:

  • Perlu mengimplementasikan teknologi terbaru/industri 4.0 dalam proses pembelajaran di SMK.
  • Perlu meningkatkan dan memeratakan kualitas pembelajaran di SMK melalui pelatihan yang disampaikan oleh para maestro dan tenaga ahli.
  • Meningkatkan akses kepada pendidikan berkualitas di SMK.

Penyelengaraan KKSI sejak digulirkannya pada tahun 2019 mengalami perkembangan dalam bidang kompetensi yang diajarkan dan sekaligus sebagai mata lomba. Pada awal penyelenggaraan tahun 2019 ada 24 bidang yang diajarkan dan dilombakan. Untuk tahun 2020 mengalami penurunan jumlah mata lomba menjadi 18 mata lomba saja sedangkan untuk penyelenggaraan tahun ke-3 ini meningkat pesat bahan melampoi kegiatan tahun pertama. Penyelenggaraan mata lomba tahun 2021 menjadi 30 bidang mata lomba. Salah satunya kriya kreatif batik dan tekstil.

Untuk KKSI Kriya Batik dan tekstil yang menarik menurut pengaamatan penulis adalah mengusung tema  sentral yang cukup menggelitik The Blend of Robotics and Nature in the Manufacture of Written Batik dalam Bahasa Indonesia artinya Perpaduan Robotika dan Alam dalam Pembuatan Batik Tulis.

The Blend of Robotics and Nature in the Manufacture of Written Batik adalah proses menciptakan batik tulis yang menggabungkan tenik robotika dengan menggunakan bahan pewarna alami dari tumbuhan. Secara tradisional pembuatan batik tulis "tampak" identik dengan ibu-ibu yang sudah sepuh. Ketika batik berdampingan dengan kata Robotics maka kesan kolot  hilang dalam pikiran. Batik menjadi modern!

Generasi muda yang diharapkan menjadi pengemban dan pengembang kebudayaan termasuk batik menjadi terarahkan melalui SMK seni dan budaya ini. Tentunya menjadi tanggungjawab dunia usaha, akademisi dan Lembaga seni dalam mengawal gerersi-generasi muda menjadi insan produktif dan kreatif. Harapan penulis  menjadi keniscayaan seperti harapan yang tercantum artikel Forum Guru Pikiran Rakyat 2009 yang berjudul dalam SMK Seni dan Kerajinan vs Industri Kecil.

Untuk kegiatan KKSI ini untuk pembangunan dan pengembangan seni batik tulis dilakukan bersama dengan team yang terdiri dari Pelaku Batik, Pewarna Batik, Robotic, dan Tim Pemasaran.  Hal tersebut sejalan dengan latar belakang diselenggrakannya KKSI seperti yang telah dijelaskan di atas.

KKSI kriya kreatif batik dan tekstil pada akhir kegiatannya diakhiri dengan pembuatan tugas akhir kelompok yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan dari kegiatan tersebut. Membaca Kriteria Penilaian tugas akhir dari laman KKSI dapat dilihat sebagai berikut meliputi : 1. Pembuatan Desain Batik, 2. Konsep Pewarnaan Batik yang dibuat (design dan concept), 3. Kesesuaian dari Robotic (mechanics), 4. Strategi dan teknik pemasaran Batik, 5. Hasil pemasaran game baik di platform online maupun offline.

Pendamping dan juga sebagai rekomnadsi penilai/Juri kegiatan KKSI kriya batik dan tekstil salah satunya dari pelaku industri atau Pengusaha Batik dari perusahaan yaitu Iwan Haryono, S.Pdi selaku founder/CEO  RQ BATIK dari sentra batik Trusmi Cirebon.

Penyelenggaraan KKSI tahun ini sebagai pengampu atau penanggung jawab penyelenggaraan adalah SMKN 1 Gunungjati Cirebon. Untuk menggali informasi penyelenggraan KKSI kriya kreatif batik dan tekstil tahun 2021 ini penulis mencoba mewawancari salah satu akademisi yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Beliau adalah Drs. Nurman seorang guru Seni Budaya ahli pewarna batik dari SMKN 1 Gunungjati Cirebon. Berikut adalah rangkuman hasil wawancara dengan beliau.

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan bahwa: peserta yang ikut kegiatan KKSI Kriya Batik dan Tekstil tahun ini terdiri dari 26 SMK dan terbagi dalam 32 kelompok peserta. Setiap kelompok terdiri dari 1 guru pembimbing dan 4 atau 5 peserta didik.  Proporsi peserta didominasi oleh SMK asal Pulau Jawa sekitar 80% dan sisanya 20% berasal dari peserta SMK luar Pulau jawa.

Ketika penulis bertanya tentang kualitas KKSi Kriya Kretaif Batik dan Tekstil 2021 Drs.Nurman mengatakan: berbicara hal kualitas peserta, kami tidak bisa menjelaskan karen masih dalam tahap penjurian dan tema KKSI tahun sekarang berbeda dengan tahun sebelumnya.  Namum dari kuantitas jumlah peserta ada penurunan dibanding dengan peserta KKSI  tahun kemarin.

Hasil penilaian pada penyelenggraan tahun 2019 yang dapat diamati penulis adalah sebagai berikut untuk juara 3 SMKN 3 Pekalongan (JATENG), Juara 2 SMKN 2 Jepara (JATENG) dan Juara 1 SMKN 2 Tegalsari (JATIM). Untuk KKSI Kriya Kreatif Batik dan Tekstil tahun ini kira-kira SMK mana ya?

Kegiatan pelajaran daring dan pengerjaan tugas akhir KKSI ini dimulai 12 Agustus sd. 25 November 2021. Pengumuman hasil penjurian dari kegiatan diperkirakan akan diumumkan di akhir bulan November 2021. Para peserta hari ini tentu masih menunggu hasil keputusan tersebut. Dari 32 peserta aktif yang mengumpulkan tugas akhir sebanyak 30 peserta, artinya 2 peserta mungkin belum atau tidak mengumpulkan.

 "Semoga dengan adanya KKSI, batik bener-bener milik provinsi. Maksudnya setiap provinsi mengembangkan batik. Kaya akan motif, terutama teknik proses dan media batik semakin inovatif..." begitu harapan Drs.Nurman salah satu akademisi yang terlibat dalam kegiatan KKSI tersebut yang berhasil diwawancari melalui media chats Wahtsapp.

Harapan lain dari kegiatan tersebut adalah adanya penambahan pengetahuan dari akademisi, praktisi dalam hal ini pengusaha  dalam pengalaman sikap kreatif yang diperlombakan menjadi pemicu bagi generasi muda khsusnya peserta didik di SMK menjadi lebih kompeten dan siap berkompetisi di dunia kerja. Sehingga opini label SMK sebagai penyumbang pengangguran menjadi terbantahkan. Setidaknya kegiatan Kamp Kreatif SMK Seluruh Indonesia menjadi salah satu faktor pemicu peningkat kualitas lulusan.

Berikut adalah kumpulan link you tube hasil penuelusuran penulis di dunia maya:

Pembelajaran KKSI Kriya Kreatif Batik dan Tekstil Tahun 2021 (Hari Pertama)

Penerapan Teknik Pewarnaan Batik Tulis Menggunakan Pewarna Ramah Lingkungan

KKSI 2021 Batik dan Tekstil Batik Ramah Lingkungan SMKN 14 Bandung. Penasaran? Silahkan cek video berikut....


Untuk melihat kegiatan KKSI yang lain silahkan ketik   #kksi2021 dipencarian google atau you tube.

Bandung, 11 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun