Mohon tunggu...
Wawan IwanGunawan
Wawan IwanGunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Training and Development

Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Manajemen Perubahan Budaya dan Organisasi: Transformasi Digital di LPK Sekai Hikari Indonesia Pasca Pandemi Covid-19

31 Januari 2025   11:14 Diperbarui: 31 Januari 2025   11:32 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan dan pelatihan. Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sekai Hikari Indonesia  sebagai bagian dari sistem pendidikan non-formal juga mengalami dampak yang cukup besar. Sebelum pandemi, aktifitas pembelajaran dan aktifitas lainnya umumnya dilakukan secara tatap muka . Namun, dengan adanya pembatasan sosial dan physical Distancing  kegiatan organisasi mau tidak mau beralih ke sistem digital. Perubahan ini tentunya menuntut adanya manajemen perubahan budaya dan organisasi yang efektif agar organisasi dapat tetap relevan dan berdaya saing di era digital.
Tantangan Perubahan di LPK Sekai Hikari Indonesia
LPK Sekai Hikari Indonesia merupakan lembaga pelatihan kerja yang memiliki spesialisasi dalam mempersiapkan dan mengirimkan siswa magang ke Jepang. Sejak pandemi COVID-19 melanda, perusahaan di berbagai sektor mulai beralih ke digital untuk menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada. Transformasi ini tidak hanya mencakup aspek operasional, tetapi juga merambah ke berbagai proses manajerial, termasuk perekrutan kandidat, pelatihan karyawan, dan wawancara kerja yang kini banyak dilakukan secara daring.
Digitalisasi juga diterapkan dalam administrasi terkait tenaga kerja, seperti pengurusan izin tinggal bagi siswa magang, yang sebelumnya dilakukan secara konvensional dengan tatap muka. Dengan adanya teknologi digital, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, menghemat biaya, dan mempercepat proses administratif, sekaligus memberikan kemudahan bagi kandidat dan karyawan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja yang semakin fleksibel dan berbasis teknologi. Perubahan ini menunjukkan bagaimana pandemi menjadi katalis bagi adopsi teknologi di dunia kerja, menciptakan sistem yang lebih modern, efektif, dan berkelanjutan.
Perubahan dari sistem pembelajaran tatap muka ke digital bukanlah hal yang mudah, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

Resistensi terhadap Perubahan

Karyawan/Staff

  • Kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan
  • Digitalisasi dianggap sebagai ancaman bagi pekerja
  • Kurangnya kompetensi digital
  • Staff/instruktur kesulitan untuk beradaptasi dengan teknologi baru
  • Kebiasaan lama
  • Staf/instruktur sudah nyaman dengan metode konvensional dan enggan berubah

Siswa Didik

  • Keterbatasan akses teknologi: Tidak semua siswa didik memiliki akses internet atau gadget
  • Referensi pembelajaran tatap muka : Menganggap pembelajaran tatap muka lebih efektif
  • Kurangnya sosialisai : Siswa merasa interaksi sosialnya kurang jika dilakukan secara daring

Manajemen

  • Biaya investasi : Investasi dalam teknologi dan pelatihan relative mahal
  • Kurangnya pengetahuan : Manajemen tidak sepenuhnya menyadari potensi teknologi digital

Strategi Manajemen Perubahan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, LPK Sekai Hikari Indonesia menerapkan strategi manajemen perubahan yang komprehensif. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

1.Membentuk Tim Perubahan

LPK Sekai Hikari Indonesia  membentuk tim perubahan untuk mengelola proses perubahan. Tim ini bertugas untuk merencanakan, Mengkomunikasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi perubahan yang terjadi.

2.Mengkomunikasikan Perubahan

Tim mengkomunikasikan secara transparan kepada semua pihak  yang berkepentingan mengapa digitalisasi diperlukan dan apa manfaatnya bagi semua pihak dengan tujuan membangun pemahaman dan dukungan terhadap perubahan yang akan dilakukan.

3.Memberikan Pelatihan dan Pendampingan

Tim memberikan pelatihan dan pendampingan kepada, instruktur, dan peserta didik terkait dengan penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran.

4.Mengembangkan Konten Pembelajaran Digital

Tim Menyusun dan  mengembangkan konten pembelajaran digital yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

5.Membangun Lingkungan yang mendukung

Agar adaptasi dan transisi perubahan berjalan baik tim dan organisasi membagun budaya positif dengan membangun budaya belajar mandiri seperti akses siswa ke e-learning.

6.Evaluasi dan Perbaikan:

Tim perubahan memantau kemajuan transisi digital, menerima umpan balik dari instruktur dan siswa didik untuk meningkatkan proses perubahan


Kesimpulan

Manajemen perubahan dan budaya organisasi merupakan elemen kunci dalam keberhasilan transformasi organisasi. Dengan manajemen perubahan yang terencana dan budaya yang mendukung, organisasi dapat menghadapi hambatan dengan lebih percaya diri. Keduanya bukan hanya pilot stabilitas organisasi, tetapi juga mendorong inovasi dan adaptasi yang diperlukan untuk proses digitalisasi. Pengalaman tim perubahan LPK Sekai Hikari Indonesia  menunjukkan bahwa integrasi yang baik antara perubahan dan budaya organisasi memiliki konsekuensi positif. Pada proyek digitalisasi, melibatkan karyawan disetiap tahap perubahan terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengurangi penolakan. Hal ini juga menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka dan kepemimpinan yang inspiratif memainkan peran penting dalam keberhasilan suatu transformasi.

Dengan menerapkan strategi manajemen perubahan yang komprehensif dan memperhatikan kebutuhan serta kekhawatiran semua pihak, LPK Sekai Hikari Indonesia berhasil melalui transisi digital dan meraih manfaatnya secara maksimal sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun