Mohon tunggu...
Wawan Pembengo
Wawan Pembengo Mohon Tunggu... Dosen - Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mitigasi Iklim Sektor Pertanian dan Kehutanan Kawasan Teluk Tomini Propinsi Gorontalo

27 Juli 2023   21:20 Diperbarui: 27 Juli 2023   22:22 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan penyuluhan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan

Bimtek Biopestisida
Bimtek Biopestisida

DPL, Mahasiswa KKN MBKM 2023 dan Kelompok Tani Desa Bintalahe 
DPL, Mahasiswa KKN MBKM 2023 dan Kelompok Tani Desa Bintalahe 

Kegiatan Inti Agroforestri

Berdasarkan survei kondisi lahan wilayah desa Bintalahe umumnya berbukit dengan tingkat kesuburan yang relatif rendah. Hal ini sangat cocok untuk penerapan program agroforestri. Sistem agroforestri dicirikan oleh keberadaan komponen pohon dan tanaman semusim dalam ruang dan waktu yang sama. Bentuk agroforesti secara umum mencakup kebun campuran, tegalan berpohon, kebun pekarangan, hutan tanaman rakyat yang lebih luas yang lebih kaya jenis di beberapa daerah terutama di pedesaan pengembangan pekarangan umumnya diarahkan untuk memenuhi sumber pangan sehari-hari, sehingga disebut sebagai lumbung hidup atau warung hidup (Ardini et al., 2020)

Agroforestri yang diterapkan pada kegiatan pengabdian di desa Bintalahe yakni berupa pohon ketapang dengan tanaman cabe sebagai tanaman sela. Menurut (Siahaan et al., 2022) tanaman cabai rawit memiliki potensi untuk dikembangkan pada sistem pertanaman berganda sebagai tanaman sela di bawah tegakan pohon, karena pada naungan 40% tanaman cabai rawit mengasilkan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi lahan terbuka atau tanpa naungan.

Sistem agroforestri ketapang dan cabe mampu meningkatkan potensi hasil cabe walaupun dengan skala rumah tangga yang ke depannya untuk kebutuhan lumbung hidup masyarakat setempat. Terselenggaranya aksi mitigasi iklim di sektor pertanian dan kehutanan di desa Bintalahe ini menjadi standar untuk pengembangan kegiatan aksi mitigasi iklim tingkat tapak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun