Hal yang dapat dilakukan pendidik adalah mengenali terlebih dahulu masalah yg terjadi apakah masalah tersebut termasuk bujukan moral atau dilema etika. Jika masalah tersebut merupakan bujukan moral, maka dapat dipastikan ada pelanggaran hukum yang telah dilakukan, dan penyelesaiannya dapat dikembalikan kepada peraturan yang berlaku. Namun, jika masalah tersebut merupakan dilema etika, maka sebelum membuat sebuah keputusan kita dapat melakukan analisa terhadap permasalahan itu menggunakan 4 paradigma dilema etika, kemudian tentukan landasan berpikir terhadap keputusan yang diambil menggunakan 3 prinsip berpikir dalam pengambilan keputusan, dan sebelum menetapkan keputusan tersebut lakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga keputusan diambil dapat membangun lingkungan yg positif, kondusif, dan nyaman buat murid.
7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Dalam pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika tentu aka nada tantangannya. Tantangan yang ada di lingkungan saya ialah seringkali keputusan yang akan diambil oleh pemimpin sekolah mendapat tekanan atau campur tangan dari pihak luar, dalam hal ini bukan dari pihak sekolah.Â
Hal ini berdampak pada keputusan yang tidak objektif dan dapat merugikan salah satu pihak. Selain itu, tantangan lain yang sering terjadi saat pengambilan keputusan ialah pemimpin mengalami kebimbangan dalam mengambil keputusan karena pihak yang terlibat dalam masalah merupakan orang yang dekat dan dikenal baik dengan pemimpin.Â
Dalam modul 3.1 jelas disebutkan bahwa terdapat 4 paradigma, 3 prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. prinsip berpikir berbasis hasil akhir (end based thinking), kita juga harus melihat peraturan yang mendasari keputusan yang kita ambil (berpikir berbasis peraturan-rule based thinking), prinsip berpikir berbasis rasa peduli (care based thinking). Jika kita berpedoman pada 4 paradigma dan 3 prinsip tersebut tentu tantangan-tantangan yang ada akan sedikit jumlahnya dibandingkan apabila kita tidak menggunakan 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan.Â
Dapat dipastikan bahwa bila pengambilan keputusan dilakukan secara seksama melalui proses analisis perkara yg cermat dan akurat menggunakan 9 langkah tadi, maka keputusan tadi diyakini akan bisa mengakomodasi seluruh kepentingan kepada pihak-pihak yg terlibat, maka hal tadi akan berdampak dalam terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, kondusif dan nyaman.
8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam merdeka belajar landasannya ialah memerdekakan murid, agar ia tumbuh dan berkembang mencapai kodratnya sesuai dengan potensi yang ia miliki. Seyogyanya ketika kita menemui dilema etika, kita harus dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengambil sebuah keputusan dengan tepat. Maka ketika kita mengambil keputusan harus memperhatikan beberapa hal penting terkait 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.Â
Keputusan yang kita ambil akan berdampak kepada murid kita karena pada dasarnya tujuan pembelajaran adalah dapat memberikan keselamatan dan kebahagian pada murid. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan keterampilan coaching dapat membantu murid dalam mengambil keputusan yang bertanggungjawab untuk menggali potensi, menumbuh kembangkan minat, dan bakatnya masing-masing.
9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, pendidik harus melakukan pengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid. Keputusan yang diambil harus melihat kebutuhan, bakat, minat, dan potensi yang dimiliki murid pada saat pembelajaran.Â