Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Chat AI : Refleksi Teknologi, Emosi, dan Ikatan Bathin

2 Februari 2025   21:26 Diperbarui: 2 Februari 2025   23:11 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia butuh ikatan bathin, hati dan cinta (Wawan Ridwan AS/AI)

Curhat dengan AI dapat menjadi kebiasaan yang berbahaya karena risiko kecanduan dan ketergantungan yang tinggi. Saat seseorang terbiasa berbagi pikiran dan perasaannya dengan AI, mereka dapat merasa lebih nyaman dan aman dibandingkan dengan berbicara dengan manusia.

Hal ini dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.

Ketika seseorang lebih banyak berinteraksi dengan AI daripada dengan manusia, mereka dapat kehilangan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri dan emosi orang lain, kesulitan membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain, akan terisolir dan terpisah dari masyarakat.

Yang harus diingat bahwa apa yang disampaikan AI belum tentu relevan dengan situasi kita. Pada saat curhat kita berkeluh kesah dengan versi kita yang belum tentu sesuai dengan fakta atau menyembunyikan kesalahan yang kita lakukan. AI hanya menyerap dan merespon berdasar informasi yang diterima secara objektif. Tentu ini bisa jadi bias dan bisa mempengaruhi pikiran dan perilaku seseorang.

Pentingnya Empati dan Hubungan Sosial

Saat curhat dengan AI dapat memberikan respons yang cepat dan akurat, namun tidak disertai empati perasaan seperti manusia. Dengan manusia memungkinkan seseorang untuk berbagi perasaan dan pengalaman yang saling dapat memahami dan merespons dengan empati.

Pentingnya empati dan hubungan manusia dalam menjaga kesehatan mental tidak dapat diabaikan. Empati dan hubungan manusia membantu seseorang untuk merasa didengar, dipahami, dan dihargai, yang dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.

AI Memberi Informasi, Hati tidak Terganti

Menggunakan AI dengan bijak dan sehat memerlukan kesadaran dan kontrol diri. AI tidak bisa memahami dan merespons dengan empati seperti manusia. Jangan menggantikan interaksi dengan orang lain dengan curhat dengan Periksa dan verifikasi informasi yang diberikan oleh AI untuk memastikan keakuratan dan keandalannya agar tidak terjebak pada persepsi yang bias dan tidak relevan.

Memilih AI yang memiliki reputasi dan telah teuji, Membatasi waktu dan moment yang dianggap substantif  untuk menghindari kecanduan dan ketergantungan.

Manusia Tetap Butuh Ikatan Bathin, Hati dan Cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun