[caption id="attachment_324435" align="aligncenter" width="553" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "][/caption]
Tibalah saatnya dari pemilu berlanjut lagi ke arena pilpres. Mendakati warga desa dengan suasana isu hangat politik tidaklah mudah. Rahmawati, istri saya sangat mendorong menerobos lewat trik dekat dengan anak-anak warga desa. Apalagi Megananda, putri saya bisa sangat mengerti untuk turun ke lapangan bersama tim kecilnya. Berbekal dua sosok wanita itu membuat saya bersikap optimis untuk maju kembali memperluas jaringan sosial dengan anak-anak - bisa sekalian dengan orang tua (warga dusun Pattunuang). Asyik deh rasanya, buat kegiatan mirip lembaga survei.
Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Foto di atas adalah hasil kutip saya sendiri, disaat mengunjungi langsung Kantor Komisi Pemilihan Umum(KPU) Pusat di jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Pada saat itu sedang diadakan pembekalan kepada KPUD. Berbekal foto ini pula akan menjadi penguat (bukti) kalau saya juga bisa tahu perkembangan politik, khusunya kepada warga kampung Pattunuang Asue, Desa amangki kecamatan Simbang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Beberapa foto lainnya bisa menjadi penghias dinamika rasa dan keseharian tinggal di perkampungan.
Saya sempat berada di lokasi tempat pemungutan suara(TPS) 7 di dusun Pattunuang Desa Samangki. Sayangnya saya tidak sempat mencatat manual hasil perhitungan terakhir, tapi saya bisa membaca sosiologi suasana dan warga desa - yang punya daya pengaruh perolehan suara di pemilu. Pada umumnya, warga dusun Pattunuang bisa dikategorikan sebagai pemilih tradisional. Letak kampung yang jauh 17 km dari pusat Kota Maros, bisa nebjadi salah satu tantangan untuk para caleg- secara keseluruhan turun ke warga secara langsung untuk sosialisasi dan kampanye. Tidak bisa dipungkiri, Bupati Maros yang sekaligus dari Partai PAN punya daya publikasi partai PAN ditengah warga. PAN akhirnya bisa meraup suara terbanyak di TPS 7 disusul Demokrat, Gerindra, PKS.
Ada satu hal menarik dari siklus pemilu untuk DPRD Kabupaten Maros, Pakde, panggilan akrab dari Muh Arsad, caleg yang sudah dinyatakan lolos di DPRD Maros. Sebelumnya, pria bertampang gondrong itu sudah kedua kali sebelumnya duduk kursi DPRD Maros. Bisa jadi dari majunya Jokowi bersama JK akan punya bahan untuk saya menemuinya. Nama Pakde ini sudah sangat menggema bukan hanya dikalangan warga Pattunuang. Jejaring suaranya bisa lolos dari perwakilan dapil III yan5 menaungi kecamatan; Camba, Mallawa, Cenrana, Simbang, Bantimurung.
Sosok Pakde bisa menjadi pekerjaan rumah buat politisi. Saya mendapat info kalau Pakde itu bisa bertahan karena daya tariknya dengan banyak turun ke bawah(turba). Disaat sidang pun terdengar kabar kalau pria senang berjins itu cukup vokal. Ada yang sampai bilang, orang kenal PDIP itu lewat Pakde. 3 kali lolos jadi anggota dewan, kesemuanya tetap bertahan hingga sekarang berbendera partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri. Pakde akan menghadapi kawan anggota dari partai PAN yang jumlahnya lebih dari 10 orang caleg yang lolos.
Warga Desa dan Pilpres
Dok Irwan Thahir Manggala
[caption id="attachment_324735" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
Coba saja bayangkan kalau orang di kota saja sedang dan masih terus panik dengan puncak pemberitaan pasangan capres cawapres Jokowi-JK dan Prbowo Hatta. Warga kota bisa saja memvbaca koran, nongkriong di warung kopi dan atau berjejaring di internet. Sedangkan suasana terbalik yang dihadapi warga kampung. Menonton televisi bisa buat kian runyam. Di rumah saya saja, misalnya, saya akan bisa naik aderanalin kalau ada di lingkungan keluarga yang sudah memperkokoh salah satu calon. Saya mendapatkan suasana dogmatis dan sangat tipis ruang demokrasi dalam rumah. Untung ada Kompasiana, biat tengah malam saya bisa saling menghubung seraya berbagi.
Foto di atas dan foto-foto lainnya di bawah ini bisa memberi gambaran dikeseharian saya tinggal di kampung. Saya akan mencoba bertahan dengan pola pendekatan kepada warga untuk tidak berpihak kepada siapa pun pasangan capres cawapres. Saya kian leluasa dengan menempatkan kedekatan saya dengan anak-anak dan remaja kampung Pattunuang Asue. Pernah disaat ada kegiatan keagamaan di kampung yang banyak warganya membuka usaha warung dan pondok kecil ini saya membuat terobosan dengan menyediakan paket mungil di acara maulid Nabi Muhammad SAW. Sampai saat ini saya sudah berani bertegur sapa dengan anak-anak kampung.
Dok Irwan Thahir Manggala
[caption id="attachment_324734" align="aligncenter" width="461" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324742" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
Anak-anak sanagat senang berkumpul bersama, apalagi kalau ada acara peringatan. Biat menunggu lama saat bacaan doa maulid masjid selesai -- baru ramai-ramai dekat ke "pohon telur". Suasana menunggu tidak kulewatkan begitu saja, saya memberi penguatan dan bisa suasana - berisikan perkenalan, hiburan dan kuis. Anak-anak dan hadirin yang lain bisa bertahan mengikuti. Bagaimana situasi para orang tua di masjid dan bagaimana pula posisi dan ekspresi anak-anak?
[caption id="attachment_324739" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324743" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324744" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
Coba perhatikan perbedaan suasana anak-anak di kampung, - lebih memilih bergabung bersama teman-teman dibanding bakul maulid yang dikemas secara menarik dan sangat berbariasi. Anak-anak lebih mau berteriak, berlari, bercanda dan tetap menjaga kebersamaan.
[caption id="attachment_324745" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324746" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324747" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
,
[caption id="attachment_324748" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala"]
[caption id="attachment_324749" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324750" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324751" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324752" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324753" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324754" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala (Dok ITM) "]
Kalau dari pemndangan di atas bisa menandakan saya bisa akan mudah diterima oleh warga desa - melanjutkan daya berdemokrasi di pilpres. Partai PAN yang punya banyak pengaruh di kampung ini - bisa akan kembali mengambil porsi basis untuk jatah Hatta Rajasa. Tapi bila Pakde masih mau dan mapu berbuat terobosan, pasti dia akan dilirik oleh Megawati dan Jokowi. Kalau saya ternyata tidak mampu - berhenti di tengah jalan. Berarti saya mengambil jalan terbaik untuk mendekati dan menyelamatkan anak-anak sebagai aset bangsa ke depan.
Pattunuang Asue: 210514
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H