3. Teori kognitivisme
Asal usul teori ini dikembangkan oleh Jean Piaget (1954) yang mengatakan demikian Bahasa adalah salah satu dari banyak keterampilan yang berasal dari kematangan kognitif
Dengan demikian, urutan perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa.
4. Teori Interaksionisme
Teori interaksionis mengasumsikan bahwa akuisisi bahasa adalah hasil interaksi kemampuan belajar dan lingkungan linguistik. Ini terbukti dengan sendirinya dengan berbagai penemuan seperti Howard Gardner. Dia berkata bahwa anak memiliki kecerdasan yang berbeda sejak lahir. Salah satu orang bijak itu mengacu pada kecerdasan linguistik. Namun, ini tidak boleh dilupakan Lingkungan juga menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa seorang anak.
Ruty J. Kapoh (2010: 88) memaparkan beberapa faktor yg mensugesti pertumbuhan bahasa anak dalam pemerolehan bahasa pertama, yaitu:
1.Urutan usia (chronological age)
Anak yg terlahir menggunakan fisik yg normal akan mengalami perkembangan indera-indera berbicara seiring bertambahnya usia. Perkembangan yg normal dalam indera-indera berbicara anak berakibat terhadap seorang anak sehingga lebih lebih reponsif dalam menangkap bunyi-bunyi yg terdapat pada sekitarnya. Hal ini berakibat pemerolehan bahasa yg sinkron menggunakan usia & perkembangan anak tadi.
2.Faktor kesehatan
secara generik Anak-anak yg berada pada syarat fisik yg sehat akan lebih aktif & responsif terhadap pengetahuan yg terdapat pada sekelilingnya. Sebaliknya, jika anak berada pada syarat fisik yg kurang baik, maka hal tadi akan mensugesti proses pertumbuhannya, baik pada berbahasa maupun juga fisiknya.
3. Faktor disparitas jenis kelamin
Beberapa output penelitian sudah memutuskan bahwa pertumbuhan bahasa dalam anak-anak wanita itu lebih cepat jika dibandingkan dengan anak-anak lelaki. Hal itu bisa dijumpai pada hubunganya menggunakan jumlah kosa istilah, panjangnya kalimat-kalimat, & pemahaman. Perbedaan- disparitas itu tampak dalam 5 tahun pertama (periode sekolah dasar) sedangkan diantara tahun kelima & keenam kita lihat anak pria & anak wanita mempunyai disparitas-disparitas setara antara keduanya.
4. Faktor kecerdasan
Kecerdasan mempunyai interaksi yg erat terhadap kemampuan berbahasa. Anak-anak yg mempunyai kecerdasan yg lemah akan mulai berbicara lebih lambat apabila dibandingkan dengan anak-anak yamg mempunyai kecerdasan pada atas rata-rata. Hal tadi tidak berarti bahwa seluruh anak yg terlambat pada bicara mempunyai kecerdasan yg lemah, karena pada hal ini terdapat beberapa faktor lain yg mensugesti dalam keterlambatan berbicara, tetapi belum bisa dipastikan pula akan memepengaruhi kecerdasan oleh anak.
5. Faktor milieu